AS Koordinasi ke Israel Soal Bombardemen ke Houthi Yaman, IRGC Iran Nyatakan Siap Perang
Iran beraksi atas serangan AS ke Yaman. epala Garda Revolusi Iran (IRGC) pada hari Minggu menyatakan pihaknya siap berperang jika diserang AS-Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

AS Koordinasi ke Israel Soal Bombardemen ke Yaman, Iran Nyatakan Siap Perang
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian luar negeri Iran, Minggu (15/3/2025) mengutuk serangan mematikan Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok Ansarallah Houthi Yaman yang didukung Teheran, dengan mengatakan serangan itu melanggar hukum internasional.
Juru bicara Kementerian Esmaeil Baqaei dalam sebuah pernyataan menyatakan kalau Iran "mengutuk keras serangan udara brutal oleh AS" dan menyebutnya sebagai "pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB".
Baca juga: Siklus Perang Gaza Kembali ke Awal: Bombardemen Israel, Kemarahan Hamas, Keterlibatan Houthi
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memperingatkan Iran agar berhenti mendukung Houthi, dalam pernyataan yang dibuat pada Sabtu.
Peringatan Trump itu dia lontarkan setelah mengumumkan apa yang tampaknya merupakan dimulainya serangan udara besar-besaran terhadap kelompok Yaman tersebut.
Sebagai tanggapan, kepala Garda Revolusi Iran (IRGC) pada hari Minggu menyatakan pihaknya siap berperang dengan mengancam akan memberikan tanggapan "tegas" terhadap serangan apa pun.
"Iran tidak akan melancarkan perang, tetapi jika ada yang mengancam, Iran akan memberikan tanggapan yang tepat, tegas, dan konklusif," kata Hossein Salami dalam pidato yang disiarkan televisi.
Baca juga: Houthi Arahkan Semua Meriam ke Israel, IDF Berjudi dengan Nyawa Sandera di Tangan Hamas di Gaza

AS Koordinasi dengan Israel
Adapun pihak AS rupanya melakukan koordinasi dengan Israel, musuh lama Iran, sebelum melakukan bombardemen ke Yaman.
"Israel diberitahu oleh Amerika Serikat tentang operasi mereka terhadap Houthi sebelum serangan terhadap organisasi teroris itu dimulai," kata seorang pejabat Israel kepada The Jerusalem Post pada Minggu pagi.
Selain Israel, AS juga menginformasikan serangan mereka di Yaman tersebut ke pihak Rusia.
"Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berbicara pada hari Sabtu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk memberitahunya tentang serangan AS terhadap Houthi Yaman serta langkah selanjutnya setelah pertemuan di Arab Saudi," kata Departemen Luar Negeri AS.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan Rubio dan Lavrov "sepakat untuk terus berupaya memulihkan komunikasi antara Amerika Serikat dan Rusia."

Serangan AS ke Houthi bisa Berlanjut Hingga Berminggu-minggu
Serangan udara AS dan Inggris baru-baru ini yang menargetkan Houthi bukanlah peristiwa satu kali, melainkan awal dari serangkaian operasi yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, CNN mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Dalam pernyataan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan: "Kami tidak akan menoleransi segala serangan terhadap kepentingan kami atau ancaman terhadap keamanan kami, baik di laut maupun di tempat lain."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.