Abaikan Ancaman Putin, Eropa Bersiap Kirim Ribuan Pasukan untuk Situs Penting Ukraina
Sejumlah negara di Eropa seperti Prancis dan Inggris bersiap mengirimkan ribuan tentara ke lokasi-lokasi penting di Ukraina meski dikecam Rusia.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM – Prancis, Inggris, dan sejumlah negara di Eropa tengah bersiap mengirimkan ribuan tentara ke lokasi-lokasi penting di Ukraina tanpa memerlukan izin Rusia.
Pernyataan itu diungkap Presiden Prancis, Emmanuel Macron kepada surat kabar regional Prancis, termasuk Le Parisien dan La Dépêche de Midi, Minggu (17/3/2025).
Dalam keterangan resminya, Macron mengungkap, sejumlah negara di Eropa telah berkomitmen untuk memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina, lewat pengiriman kontingen ke lokasi penting di Ukraina.
“Sejumlah negara Eropa menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dalam kemungkinan pengerahan pasukan ke lokasi-lokasi penting di Ukraina tanpa memerlukan izin Rusia,” ujar Macron, sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Tak hanya negara di Eropa, beberapa negara non-Eropa juga menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dalam kemungkinan pengerahan pasukan ke Ukraina.
Adapun pengerahan ribuan pasukan ke 'titik-titik penting' di Ukraina, dimaksudkan untuk melakukan program pelatihan dan menunjukkan dukungan jangka panjang.
Hal ini penting dalam konteks perang yang sudah berlangsung lama, dimana Ukraina membutuhkan jaminan bahwa negara-negara Barat akan tetap berada di pihaknya.
Sebelum keputusan ini disahkan, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menggelar pertemuan virtual yang dihadiri 30 pemimpin internasional.
Termasuk Macron dan Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, serta para pemimpin dari Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
Selain membahas kemungkinan pengerahan pasukan ke Ukraina, pertemuan yang digelar akhir pekan kemarin turut membahas upaya mengamankan perjanjian perdamaian di masa depan dengan Rusia.
Dengan penempatan pasukan di lokasi-lokasi strategis, negara-negara Eropa mungkin ingin menambah daya tahan terhadap potensi serangan lebih lanjut dari Rusia, serta memperkuat pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang rawan eskalasi konflik.
Baca juga: Putin Desak Pasukan Ukraina di Kursk untuk Menyerah
Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko serangan terhadap negara-negara NATO yang berbatasan langsung dengan Ukraina.
Terlebih Ukraina sendiri tidak dapat membuat konsesi teritorial tanpa memiliki jaminan keamanan apa pun.
Putin Menentang
Merespons usulan Macron, Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan tegas menentang pengerahan pasukan semacam itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.