Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

AS: Ukraina Harus Pikirkan soal Negosiasi Wilayah dengan Rusia

Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz sebut Ukraina harus memikirkan soal negosiasi wilayah dengan Rusia untuk menjamin keamanan di masa depan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in AS: Ukraina Harus Pikirkan soal Negosiasi Wilayah dengan Rusia
Telegram Zelenskiy Official
ZELENSKY - Foto ini diambil pada Rabu (26/2/2025) dari publikasi resmi Telegram Presiden Ukraina, memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan komunitas Ukraina di Warsawa, Polandia pada 16 Januari 2025. Pada Minggu (16/3/2025), Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz mengatakan Ukraina harus memikirkan soal negosiasi wilayah dengan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Mike Waltz mengatakan Ukraina harus siap menegosiasikan wilayah tertentu sebagai bagian dari perdamaian di masa depan dengan Rusia.

Lima wilayah Ukraina berada di bawah pendudukan Rusia di antaranya Krimea sejak tahun 2014, serta Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia sejak tahun 2022. 

Rusia sebelumnya menegaskan status lima wilayah tersebut tidak dapat dinegosiasikan.

Berbicara mengenai pembicaraan Rusia dan Ukraina yang ditengahi AS, Mike Waltz mengatakan penyelesaian perang tersebut akan menjadi semacam konsesi wilayah.

"Penyelesaian potensial terhadap konflik Ukraina akan menjadi semacam wilayah untuk jaminan keamanan di masa depan bagi Kyiv," kata Mike Waltz kepada ABC News pada hari Minggu (16/3/2025).

Selain itu, menurut Mike Waltz, alternatif dalam bentuk keanggotaan NATO bagi Ukraina sangat tidak mungkin.

Selama bertahun-tahun, Ukraina berupaya untuk bergabung dengan NATO, sementara Rusia memandang keinginan tersebut sebagai akar penyebab perang yang berlangsung sejak tahun 2022.

Berita Rekomendasi

"Upaya untuk mengusir setiap orang Rusia dari setiap jengkal tanah Ukraina, termasuk Krimea tidak akan realistis saat ini," kata Mike Waltz.

Ia mengatakan upaya diplomatik yang sedang berlangsung yang dipelopori oleh AS akan melibatkan imbalan dan hukuman untuk membawa kedua pihak ke meja perundingan.

Ketika ditanya apakah Presiden AS Donald Trump siap untuk menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin dengan sanksi lebih berat jika ia menolak gencatan senjata, Waltz menjawab "Semua opsi ada di atas meja."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan perwakilan AS dan Ukraina telah melakukan pembicaraan mengenai konsesi teritorial selama perundingan di Jeddah, Arab Saudi pada pekan lalu dan menegaskan tidak ada pihak yang dapat mencapai tujuan secara militer.

Baca juga: Putin dan Trump Siap Berdialog Minggu Ini, Bahas Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas