Hal-Hal yang Bikin Kepala Shin Bet Israel Berani Lawan Pencopotan Netanyahu
Kepala Shin Bet Bar bahkan menuduh Netanyahu mengutamakan kesetiaan pribadi daripada kebutuhan keamanan negara.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Hal-Hal yang Bikin Kepala Shin Bet Israel Berani Lawan Pencopotan Netanyahu
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Shin Bet Ronen Bar telah menolak rencana Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu untuk mencopotnya dari jabatannya.
Bar menyatakan kalau pemecatannya tidak terkait dengan peristiwa 7 Oktober, serangan Banjir Al-Aqsa oleh Hamas yang mengekspos total kelemahan keamanan Israel baik secara intelijen maupun kemampuan militer.
Baca juga: Qassam Menyala di Rafah: Buldoser Hangus-IDF Tewas, Pakar Militer: Israel Gagal Total Setahun Perang
Dia juga bermaksud tetap menjabat karena tantangan keamanan yang sedang berlangsung, sebuah pembangkangan terang-terangan dalam rezim pemerintahan Israel saat ini.
"Tanggung jawab nasional saya mengharuskan saya untuk tetap menjabat pada periode mendatang, mengingat potensi eskalasi keamanan dan meningkatnya ketegangan," kata Bar dalam sebuah pernyataan menyusul pengumuman Netanyahu dilansir RNTV, Senin (17/3/2025).
Ia menekankan kalau ia masih memiliki kewajiban penting, termasuk upaya untuk mengamankan pemulangan sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Selain itu dia juga merasa masih punya wewenang mengawasi investigasi sensitif, dan mempersiapkan kandidat yang memenuhi syarat untuk akhirnya menggantikannya.
Bar juga menuduh Netanyahu mengutamakan kepentingan pribadi daripada kebutuhan keamanan negara.
"Harapan perdana menteri akan kesetiaan pribadi dengan mengorbankan kepentingan publik sama sekali tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum Shin Bet," katanya.
Keputusan Netanyahu untuk mencopot Bar menyusul meningkatnya ketegangan antara keduanya.
Penyebab perselisihan ini adalah:
- Kegagalan intelijen menjelang peristiwa 7 Oktober
- Negosiasi pertukaran sandera dan tahanan dengan Hamas
- Penyelidikan yang sedang berlangsung terkait dugaan hubungan antara para pembantu Netanyahu dan Qatar.
Penolakan Bar terhadap langkah Netanyahu menambah gejolak politik yang meningkat di Israel, di mana perdana menteri telah mengganti pejabat keamanan utama, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan kepala militer Herzi Halevi.
Dampak dari peristiwa 7 Oktober terus memicu perpecahan politik, dengan para kritikus menuduh Netanyahu mengesampingkan mereka yang menantangnya sambil menghindari akuntabilitas atas kelalaian keamanan.
Adapun Ketua Partai Demokrat Israel, Yair Golan jadi sosok yang mengecam pemecatan ini, Golan dengan tegas mengecam langkah pemecatan Bar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.