Zelensky Tarik Mundur Pasukan Ukraina dari Perbatasan Jelang Trump-Putin Bahas Negosiasi Perang
Komandan Staf Umum Militer Ukraina resmi menarik mundur pasukan yang bertugas menjaga pusat logistik Sudzha di Oblast Kursk, dekat perbatasan Rusia
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah pasukan Ukraina yang bertugas menjaga wilayah perbatasan dekat Rusia resmi ditarik mundur, Selasa (18/3/2025).
Penarikan pasukan diungkap langsung oleh Komandan Staf Umum Militer Ukraina.
Dalam keterangan resminya ia menjelaskan bahwa pasukan dari pusat logistik Sudzha di Oblast Kursk telah ditarik mundur meski perang masih berlangsung di dekat Sudzha.
Penarikan ini juga turut dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Rusia.
Ia melaporkan, dalam 24 jam terakhir, pasukan Ukraina ditarik dari Sudzha, kota strategis di Kursk, Rusia barat, yang berada di bawah kendali mereka sejak Agustus 2024.
Adapun penarikan ini muncul di tengah serangan Rusia yang kembali semakin intens ke wilayah perbatasan, di mana Ukraina telah melancarkan invasi darat dan serangan lintas batas secara mengejutkan sejak Agustus 2024.
Serangan itu awalnya dimaksudkan Ukraina sebagai bentuk "invasi balasan" ke wilayah perbatasan Rusia, dengan harapan agar wilayah yang direbut bisa kembali.
Namun, seiring berjalannya waktu, pasukan Ukraina yang mempertahankan posisinya yang semakin terdesak di Oblast Kursk lantaran krisis logistik akibat gempuran artileri, drone, dan bom luncur Rusia.
Kondisi semakin sulit usai AS melakukan pembekuan bantuan militer untuk Ukraina pada awal bulan ini.
Situasi inilah yang membuat pertahanan Ukraina melemah, hingga Rusia berhasil mendorong pasukan Ukraina kembali ke perbatasan di beberapa area.
Peta pertempuran dari kedua belah pihak menunjukkan pasukan Ukraina yang tersisa di Kursk kini berada dalam dua kantong wilayah yang terhubung di sisi perbatasan Rusia.
Baca juga: Daftar 26 Negara yang Siap Terjun Menjaga Perdamaian di Ukraina setelah Gencatan Senjata Tercapai
"Dalam situasi tersulit sekalipun, prioritas utama saya adalah dan tetap menyelamatkan nyawa para prajurit Ukraina," ujar Panglima Tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi.
"Untuk itu, jika diperlukan, unit-unit Pasukan Pertahanan Ukraina akan bermanuver ke posisi yang lebih menguntungkan," imbuhnya.
Kendati sejumlah pasukan telah ditarik mundur, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah klaim pasukannya telah terkepung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.