Abaikan Ancaman Trump, Houthi Lanjut Gempur Kapal Perang AS yang Melintas di Laut Merah
Houthi mengklaim telah 4 kali menggempur kapal militer AS USS Harry Truman di Laut merah, serangan dilakukan menggunakan drone serta rudal balistik
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Militan Houthi Yaman kembali menggempur kapal induk militer AS USS Harry Truman yang melintas di Laut merah.
Juru bicara Houthi mengklaim setidaknya 4 kali serangan telah dilancarkan ke kapal Induk AS dalam 72 jam terakhir.
Adapun serangan ini dilakukan Houthi dengan menggunakan pesawat tak berawak serta rudal balistik hipersonik yang memiliki jangkauan 2.150 km
“Serangan rudal dan drone telah kami luncurkan dengan menargetkan kelompok kapal induk USS Harry S. Truman dalam serangan keempat dalam kurun waktu 72 jam,” kata Juru bicara militer Houthi, dikutip dari Al Arabiya.
Tak dijelaskan secara rinci apakah serangan itu telah menyebabkan kerusakan,.
Sementara itu pihak pejabat militer AS hingga kini belum memberikan komentar apapun mengenai klaim tersebut.
Houthi Bersumpah Membalas
Sebelum serangan dilakukan, militan Houthi bersumpah bahwa pihaknya akan terus menggempur kapal-kapal Israel dan sekutunya AS yang nekat melintas di Laut Merah.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin Houthi Abdul Malik al-Huthi menyerukan unjuk rasa perlawanan "sejuta orang" di seluruh wilayah yang dikuasai.
Houthi berdalih serangan dilakukan sebagai bentuk balasan atas agresi berbahaya AS di ibu kota Yaman, Sanaa serta sejumlah wilayah Yaman lainnya, seperti Provinsi utara Saada dan Hajjah.
Imbas serangan mematikan yang dilakukan AS, 53 orang di Yaman dilaporkan tewas.
Baca juga: Amerika Serikat Mengklaim Houthi Memiliki Pertahanan Udara dan Rudal Ofensif yang Canggih
Termasuk diantaranya lima anak-anak dan dua wanita. Sedangkan korban luka-luka melonjak hingga 98 orang.
Alasan tersebut yang membuat Houthi meradang, hingga kelompok militan Yaman ini menyatakan tak akan tinggal diam dan bersumpah membalas serangan AS.
"Agresi itu tidak akan dibiarkan begitu saja, dan angkatan bersenjata Yaman sepenuhnya siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi," ujar Houthi, sebagaimana dikutip dari Arab News.
Houthi, yang didukung Iran, mengancam akan terus memperluas agresi jika Amerika Serikat kembali melakukan konfrontasi berkelanjutan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.