Di Balik Topeng Abu Hamza, Jihad Islam Rilis Nama Asli Jubir Brigade Al-Quds yang Dibunuh Israel
Gerakan Jihad Islam rilis nama asli Abu Hamza, jubir sayap militer Brigade Al-Quds, yang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada Selasa malam.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Jihad Islam mengumumkan identitas asli Abu Hamza, juru bicara sayap militer Jihad Islam, Brigade Al-Quds, yang tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Selasa (18/3/2025) malam.
Nama asli Abu Hamza adalah Naji Maher Abu Saif.
Abu Hamza tewas bersama keluarganya, termasuk sang istri yang bernama Shaima Abu Saif.
Sejumlah anggota keluarga Abu Hamza yang terbunuh dalam serangan itu di antaranya saudaranya Ghassan Maher Abu Saif, istrinya Sarah Abu Saif "Sabah", dan putra mereka, Saif Ghassan Maher Abu Seaif serta Dima Maher Abu Seif.
Lebih dari 400 warga Palestina terbunuh dalam serangan Israel pada Selasa malam, termasuk Abu Hamza dan keluarganya.
Dalam pernyataan duka cita, Jihad Islam menggambarkan Abu Hamza sebagai suara perlawanan Palestina.
"Kami mengenal syuhada Abu Hamza sebagai suara perlawanan, tak kenal takut di mata Tuhan, fasih dalam kefasihannya, dan berani dalam sikap heroiknya yang mengekspresikan perlawanan dan membela hak-hak rakyat kita dan dia tidak berubah sama sekali," tulis Jihad Islam dalam pernyataannya, Rabu (19/3/2025), dikutip dari Al Mayadeen.
"Pembunuhan yang kejam dan penuh kebencian yang dilakukan oleh entitas kriminal Nazi Zionis (Israel) ini merupakan bagian dari serangkaian pembantaian brutal dan berdarah yang telah menumpahkan darah ratusan orang tak berdosa, termasuk anak-anak dan wanita, selama beberapa jam terakhir," lanjutnya.
Jihad Islam mengatakan kematian Abu Hamza akan meningkatkan tekad perlawanan untuk membela rakyat Palestina dalam melawan pendudukan Israel.
Abu Hamza
Abu Hamza menjabat sebagai juru bicara militer Brigade Al-Quds sejak 2014.
Baca juga: Hamas: Kami Terbuka untuk Perundingan, tapi Israel Justru Lanjutkan Serangan di Gaza
Ia mulai terkenal sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Abu Hamza muncul dalam video yang direkam dan dipublikasikan pada hari yang sama, berisi pesan kepada Israel.
Sebelum kematiannya, Abu Hamza menegaskan dalam pidato, kembalinya sandera Israel hanya akan terjadi melalui penghentian agresi, penarikan penuh Israel, dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan kelompok perlawanan di Jalur Gaza.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.