Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa?

Houthi dan Hizbullah bersiap membalas serangan Israel saat gencatan senjata di Gaza runtuh. Tetapi kenapa AL Qassam, sayap militer Hamas, masih kalem?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa?
Kredit Foto Saher Alghorra untuk The New York Times
SAYAP MILITER HAMAS - Petempur Al Qassam, sayap militer Hamas saat penyerahan sandera Israel bulan lalu. Qassam menyatakan masih memiliki kekuatan untuk menghadapi agresi Israel. 

Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Kenapa Hamas Masih Kalem
 
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 970 kematian dalam 48 jam terakhir saat Israel meningkatkan serangannya di wilayah tersebut.

"Hingga tengah hari Rabu (19/3/2025), jumlah total kematian telah meningkat menjadi 49.547, naik dari 48.577 yang tercatat pada hari Senin," tulis laporan kementerian tersebut dikutip dari RNTV, Rabu.

Israel dilaporkan melancarkan gelombang serangan udara pada malam hari antara Senin dan Selasa, menandai eskalasi paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada Januari.

Baca juga: AS: Kami Dukung Agresi Israel, Pecahnya Lagi Perang Gaza Karena Hamas

Hizbullah Bersiap Serang Lagi Israel

Runtuhnya gencatan senjata di Gaza ditandai serangan udara Israel itu direspons gerakan Hizbullah Lebanon.

Hizbullah mengeluarkan pernyataan pada Selasa yag menyiratkan kesiapan gerakan tersebut melakukan serangan kembali ke wilayah Israel pasca runtuhnya gencatan senjata di Gaza yang rapuh sejak Januari.

Hizbullah diketahui terlibat langsung konfrontasi dengan Israel dengan menyerang pos-pos dan wilayah pemukiman pendudukan di Israel Utara sebagai bentuk dukungan terhadap milisi perlawanan Palestina di Gaza.

Seiring terjadinya gencatan senjata di Gaza, Hizbullah juga sempat menghentikan serangannya ke wilayah Israel berbalut gencatan senjata di Lebanon dengan Israel.

Berita Rekomendasi

Belakangan, kelompok Lebanon itu menyatakan pihaknya “mengutuk keras” dimulainya kembali perang, dengan mengatakan kalau pemerintah Israel, dengan Netanyahu sebagai pemimpin, menyalakan kembali perang tersebut dengan berkoordinasi dengan pemerintahan Trump.

“Musuh Zionis, yang gagal mematahkan tekad perlawanan setelah 15 bulan perang brutal, tidak akan berhasil mencapai apa yang telah gagal dicapainya melalui agresi baru.

Pernyataan itu menyimpulkan kalau hal itu tidak akan memberangus  perjuangan Palestina yang adil atau memaksa rakyatnya meninggalkan tanah mereka.

Houthi Tak Akan Kendurkan Serangan

Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) terafiliasi kelompok Ansarallah Houthi juga menyatakan respons yang sama atas kembali pecahnya Perang Gaza.

Houthi meluncurkan rudal balistik ke arah Israel, yang memicu sirene roket berbunyi di seluruh Negev utara pada malam 18 Maret.

Militer Israel mengatakan telah mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman sebelum melintasi wilayah Israel.

Sirene meraung di Beersheba, Merhav Am, Nevatim, dan Revivim, antara lain.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas