Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pertama Kalinya, Israel Ancam Caplok Gaza, Buffer Zone di Perbatasan Bisa Jadi Wilayah Israel

Israel dilaporkan mengancam akan menganeksasi atau mencaplok sebagian Jalur Gaza jika Hamas menyakiti sandera.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Pertama Kalinya, Israel Ancam Caplok Gaza, Buffer Zone di Perbatasan Bisa Jadi Wilayah Israel
Laman IDF
JET TEMPUR ISRAEL - Foto yang diambil dari laman resmi IDF tanggal 19 Maret 2025 memperlihatkan satu jet tempur Israel lepas landas untuk menyerang Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COMIsrael dilaporkan mengancam akan menganeksasi atau mencaplok sebagian Jalur Gaza.

Ancaman seperti itu adalah yang pertama kali sejak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

Menurut Israel, aneksasi itu adalah balasan jika Hamas menyakiti warga Israel yang disanderanya.

Selasa malam, (18/3/2025, Channel 12 melaporkan ancaman tersebut sudah disampaikan kepada Hamas. Ancaman itu keluar di tengah serangan-serangan udara terbaru Israel di Gaza.

Sementara itu, seorang anggota Politbiro Hamas yang bernama Izzat al-Risheq mengatakan Israel akan mengorbankan nyawa para sandera jika meneruskan perang di Gaza.

“Keputusan [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu untuk kembali berperang adalah keputusan yang mengorbankan sander Israel dan merupakan hukuman mati bagi mereka,” ujar al-Risheq kepada CNN.

“Lewat perang dan penghancuran, musuh tidak akan mencapai yang gagal dicapainya melalui perundingan.”

LEDAKAN BOM - Bola api dari ledakan bom dari serangan udara Israel di Jalur Gaza, Selasa (18/3/2025). Serangan yang berlangsung di tengah gencatan senjata dengan Hamas ini dilaporkan menewaskan lebih dari 400 korban, termasuk wanita dan anak-anak.
LEDAKAN BOM - Bola api dari ledakan bom dari serangan udara Israel di Jalur Gaza, Selasa (18/3/2025). Serangan yang berlangsung di tengah gencatan senjata dengan Hamas ini dilaporkan menewaskan lebih dari 400 korban, termasuk wanita dan anak-anak. (RNTV/TangkapLayar)
Berita Rekomendasi

Dikutip dari All Israel News, ada banyak anggota keluarga sandera yang memprotes kebijakan Israel untuk kembali berperang. Perang itu disebut membuat para sandera menghadapi risiko lebih besar.

Noa Argamani, salah satu sandera yang dibebaskan, mengungkapkan kekecewaannya di media sosial X. Kekasihnya masih disandera di Gaza.

“Perang berlanjut. Dua kata, dan banyak emosi di dalamnya. Tiba-tiba semua harapan hancur seketika. Dua kata, tetapi bagi sandera di dalamnya, berarti ledakan dan kebisingan yang membawa kembali ketakukan akan kematian,” ujar Argamani.

Menurut Channel 12, ancaman Israel disampaikan untuk menekan Hamas. Hilangnya wilayah Gaza disebut lebih buruk ketimbang hilangnya pejuang atau warga sipil.

Baca juga: Eks Jenderal IDF Sebut Israel Masuki Perang Ratusan Tahun, Terancam Terus Direcoki Musuhnya

Banyak pakar di Israel, terutama sayap kanan, yang sudah lama meminta pemerintah Israel untuk mengancam akan mencaplok wilayah Gaza. Ancaman itu disebut menjadi satu-satunya cara pencegahan yang efektif terhadap Hamas.

Adapun beberapa organisasi HAM sudah menduga Israel sedang menyiapkan skenario pencaplokan Gaza lewat pembuatan zona penyangga atau buffer zone di sepajang perbatasan Gaza.

Foto-foto satelit memperlihatkan bahwa Israel telah menghancurkan semua bangunan dan infrastruktur berjarak sekitar 1 km dari perbatasan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas