Reaksi Dunia atas Serangan Udara Israel di Gaza: AS Mendukung, Negara-Negara Arab Mengecam
Berbagai negara dan organisasi internasional telah memberikan respons terhadap serangan ini, AS memberikan dukungan terhadap operasi militer Israel.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS

TRIBUNNEWS.COM - Gelombang serangan terbaru Israel di Gaza memicu reaksi keras dari berbagai negara dan organisasi internasional.
Mayoritas negara-negara Arab dan Eropa mengecam tindakan Israel.
Para pemimpin dunia menyerukan penghentian kekerasan.
Namun, Amerika Serikat memberikan dukungan terhadap operasi militer Israel.
Serangan yang terjadi pada Selasa (18/3/2025) di Gaza ini, disebut sebagai yang paling intens sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, sedikitnya 404 orang tewas dan 562 orang terluka dalam serangan tersebut.
Berbagai negara dan organisasi internasional telah memberikan respons terhadap serangan ini.
Berikut adalah beberapa reaksi dari berbagai pihak:
Hamas
Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, menyatakan serangan Israel merupakan pelanggaran sepihak terhadap gencatan senjata, dikutip dari Al Jazeera.
"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan ekstremisnya memutuskan untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata, yang akan membuat tahanan di Gaza menghadapi nasib yang tidak diketahui," kata Hamas dalam pernyataan resmi.
Baca juga: Netanyahu Klaim Serangan Israel di Gaza Baru Permulaan, Salahkan Hamas atas Korban Sipil
Pejabat Hamas, Izzat al-Risheq, menambahkan keputusan Netanyahu untuk melanjutkan perang adalah "keputusan untuk mengorbankan tahanan Israel dan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka."
Israel
Kantor Netanyahu menyatakan, operasi militer ini bersifat terbuka dan dapat diperluas.
"Sejak saat ini, Israel akan bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang semakin meningkat," ungkap pernyataan resmi pemerintah Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan "kami tidak akan berhenti bertempur selama para sandera tidak dipulangkan dan tujuan perang kami belum tercapai."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.