Brigade Al-Qassam Bombardir Tel Aviv dengan Roket, Hamas: Ini Balasan Pembantaian Israel di Gaza
Brigade Al-Qassam membombardir Tel Aviv, Israel, dengan roket. Hamas sebut ini balasan pembantaian lebih dari 400 warga Palestina di Jalur Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengumumkan mereka telah membombardir Tel Aviv dengan serangkaian roket untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
"Kami mengebom kota Tel Aviv jauh di dalam wilayah pendudukan dengan rentetan roket M90," kata Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya, Kamis (20/3/2025).
"Peluncuran roket M90 dilakukan sebagai respons terhadap pembantaian Israel terhadap warga sipil," lanjutnya, seperti diberitakan Quds.
Sementara itu, militer Israel mengatakan sedikitnya tiga roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Gush Dan.
Dua di antaranya berhasil dicegat dan yang ketiga jatuh di wilayah terbuka.
Sebelumnya Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Selasa (18/3/2025), menewaskan lebih dari 400 warga Palestina.
Israel mengumumkan berakhirnya gencatan senjata ketika perundingan tahap kedua belum menemui titik terang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan tersebut setelah menuduh Hamas telah menolak proposal untuk mengamankan perpanjangan gencatan senjata.
Netanyahu mengimbau warga Gaza untuk menjauh dari bahaya dan pindah ke daerah yang lebih aman, seraya menyalahkan Hamas atas setiap korban sipil.
"Sejak saat ini, Israel akan bertindak melawan Hamas dengan kekuatan yang semakin besar. Dan mulai saat ini, negosiasi hanya akan dilakukan di bawah tembakan," katanya pada hari Selasa, berbicara dari pangkalan militer Kirya di Tel Aviv.
Baca juga: Hamas Diklaim Rela Terima Usul Apa Saja asalkan Gencatan Senjata di Gaza Dilanjutkan
"Hamas telah merasakan pukulan tangan kami dalam 24 jam terakhir. Dan saya ingin meyakinkan Anda: Ini baru permulaan," ujarnya, dikutip dari Reuters.
Serangan itu menghantam rumah-rumah dan perkemahan tenda dari utara hingga selatan Jalur Gaza.
Sebelumnya, Israel dan Hamas mulai mengimplementasikan perjanjian gencatan senjata pada 19 Januari 2025 yang akan dibagi menjadi tiga tahap.
Masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari dan tahap pertama berakhir pada akhir Februari lalu.
Pihak Israel dan Hamas saling tuduh atas lambannya pembicaraan tahap kedua, sementara itu mediator Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS) masih mengupayakan untuk melanjutkan perundingan tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.