Houthi Luncurkan Rudal Palestine 2, 13 Warga Israel Terluka saat Lari Berhamburan
Houthi meluncurkan rudal balistik hipersonik Palestine 2 ke Jaffa, 13 warga Israel terluka saat lari berhamburan ke tempat perlindungan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Ambulans Israel melaporkan 13 orang terluka saat menuju tempat perlindungan setelah sirene diaktifkan menyusul rudal diluncurkan dari Yaman pada Rabu (19/3/2025) malam.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dievakuasi dari Knesset ke daerah yang dilindungi setelah sirene berbunyi di Yerusalem, tempat ia berpartisipasi dalam sesi pleno Knesset yang mempersiapkan pemungutan suara pada salah satu undang-undang anggaran 2025.
Sebelumnya, Komando Front Dalam Negeri Israel mengatakan sirene serangan udara berbunyi di Tel Aviv, Yerusalem, dan Israel tengah setelah sebuah rudal ditembakkan dari Yaman.
Sementara itu, tentara Israel mengumumkan rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat sebelum melintasi wilayah udara Israel, menurut pernyataan dari tentara.
Namun, Channel12 Israel merilis laporan yang bertentangan dengan pernyataan militer Israel yang mengatakan rudal Yaman dicegat setelah melintasi perbatasan.
Surat kabar tersebut juga melaporkan sebuah pesawat yang tiba dari London dan sedang menuju Bandara Ben Gurion mengubah arah pada menit terakhir setelah sirene serangan udara berbunyi di Tel Aviv.
Houthi Luncurkan Rudal Balistik ke Israel
Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi mengatakan Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), adalah kriminal.
"Musuh Israel, bersama dengan Amerika, adalah pengkhianat dan kriminal, dan tidak memenuhi kewajiban mereka," katanya dalam pidato yang disiarkan di Al Masirah TV pada Rabu malam.
"Ini adalah pelajaran besar bagi mereka yang bertaruh pada perjanjian dengan mereka," ujarnya, merujuk pada peluncuran rudal balistik dari Yaman.
Pemimpin Houthi tersebut menegaskan Israel tidak menunjukkan niat baik untuk menghentikan serangannya di Jalur Gaza dan mematuhi perjanjian gencatan senjata sebelumnya.
Baca juga: Trump Ancam Musnahkan Houthi, Desak Iran Setop Pasok Bantuan Militer
"Tidak ada lagi garis merah, dan musuh Israel tidak menunjukkan pertimbangan apa pun atas genosida, penghancuran massal, dan pembunuhan mengerikan yang dilakukannya," jelasnya, seperti diberitakan Al Jazeera.
Sementara itu, Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, mengonfirmasi pasukannya meluncurkan operasi militer yang menargetkan Bandara Ben Gurion di Jaffa yang diduduki Israel.
"Pasukan rudal melakukan operasi militer kualitatif yang menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Jaffa yang diduduki, menggunakan rudal balistik hipersonik Palestine 2. Operasi ini berhasil mencapai tujuannya," kata Yahya Saree.
"Meningkatkan serangan udara dan melancarkan lebih banyak serangan tidak akan menghalangi Yaman dan rakyat Yaman untuk memenuhi kewajiban agama dan moral mereka terhadap rakyat Palestina yang tertindas," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.