Rusia Tembak Jatuh Drone-nya Sendiri Setelah Panggilan Telepon Vladimir Putin dan Donald Trump
Rusia mengatakan mereka harus menembak jatuh pesawat nirawaknya sendiri untuk memenuhi perintah Presiden Vladimir Putin guna hentikan serangan.
Editor: Muhammad Barir

Rusia Tembak Jatuh Drone-nya Sendiri Setelah Panggilan Telepon Vladimir Putin dan Donald Trump
TRIBUNNEWS.COM- Militer Rusia mengatakan bahwa mereka harus menembak jatuh pesawat nirawaknya sendiri untuk memenuhi perintah Presiden Vladimir Putin guna menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina.
Presiden memberikan perintah tersebut sebagai hasil diskusi dengan mitranya dari AS Donald Trump pada hari Selasa.
Selama percakapan telepon mereka, Putin menyetujui usulan Trump agar kedua pihak dalam konflik Ukraina menahan diri untuk tidak saling menyerang infrastruktur energi selama 30 hari, kata Kremlin pada Selasa malam.
Pemimpin Rusia itu "segera" memerintahkan militer negara itu untuk mematuhinya, imbuhnya.
Kementerian Pertahanan mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah “menerima perintah dari Panglima Tertinggi untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina.”
Menurut kementerian, saat perintah Putin datang, “tujuh pesawat nirawak serang Rusia berada di udara, menargetkan fasilitas infrastruktur energi Ukraina yang terkait dengan kompleks industri-militer negara itu di wilayah Nikolaev.”
Untuk melaksanakan perintah tersebut, pertahanan udara Rusia harus "menetralkan" UAV tersebut. Enam drone ditembak jatuh oleh sistem rudal Pantsir dan satu lagi oleh jet tempur, tambahnya.
Kementerian Pertahanan juga mengklaim bahwa "hanya beberapa" jam setelah panggilan telepon antara Putin dan Trump, "rezim Kiev melakukan serangan yang disengaja dengan tiga pesawat tanpa awak sayap tetap terhadap fasilitas infrastruktur energi di desa Kavkazskaya di Wilayah Krasnodar Rusia."
Serangan itu merusak reservoir minyak di lokasi dan menyebabkan kebakaran, yang hingga kini belum dapat dipadamkan, tambah pernyataan itu.
Fasilitas Kavkazskaya digunakan untuk mentransfer minyak mentah dari tangki yang diangkut kereta api ke jaringan pipa yang dioperasikan oleh Caspian Pipeline Consortium (CPC), sebuah firma internasional yang mencantumkan raksasa energi AS Chevron dan Mobil di antara mitranya.
“Jelas, ini adalah provokasi yang direncanakan oleh rezim Kiev yang bertujuan menggagalkan inisiatif perdamaian presiden AS,” bunyi pernyataan itu.
Klaim Rusia Tembak 7 Drone Sendiri
Rusia mengklaim telah menjatuhkan 7 pesawat nirawaknya sendiri untuk menegakkan gencatan senjata energi; Kyiv mengatakan Moskow meluncurkan 145
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.