TRIBUNNEWS.COM - Bandara Heathrow, salah satu bandara tersibuk di dunia, kembali beroperasi setelah ditutup hampir sepanjang hari pada Jumat, 21 Maret 2025.

Penutupan ini disebabkan oleh kebakaran di gardu listrik yang berjarak sekitar 32 kilometer dari bandara, mengakibatkan pemadaman listrik yang signifikan.

Kebakaran yang terjadi pada Kamis malam, 20 Maret 2025, menyebabkan semua penerbangan dibatalkan dan sekitar 200.000 penumpang terdampak.

Pihak bandara mengumumkan bahwa aliran listrik terputus akibat kebakaran tersebut, yang juga memengaruhi ribuan rumah di sekitarnya.

Seorang warga di London Barat melaporkan mendengar ledakan besar dan melihat bola api serta awan asap setelah kebakaran terjadi. "Kebakaran ini menyebabkan pemadaman listrik yang signifikan," ujar pihak bandara.

Pemulihan Operasional

Setelah listrik kembali menyala, Heathrow mencabut perintah penutupan.

Pada Sabtu, 22 Maret 2025, pihak bandara menginformasikan bahwa mereka menjalankan semua penerbangan sesuai jadwal, termasuk penerbangan tambahan untuk membantu penumpang yang terdampak. "Kami memberikan penerbangan tambahan untuk mendukung penyambungan kembali penumpang dan reposisi pesawat," demikian pernyataan di situs web Heathrow.

Pesawat pertama yang mendarat setelah pemulihan adalah sebuah jet British Airways sekitar pukul 18:30 waktu setempat.

Penerbangan jarak jauh juga mulai diizinkan untuk beroperasi kembali, termasuk penerbangan ke Riyadh, Arab Saudi, yang berangkat sesaat sebelum pukul 21:00 waktu setempat.

Penanganan Kebakaran

Petugas pemadam kebakaran mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan waktu sekitar tujuh jam untuk memadamkan api.

Baca juga: Gardu Listrik Bandara Heathrow Inggris Terbakar, Ratusan Ribu Penumpang Terlantar

Brigade Pemadam Kebakaran London kini sedang menyelidiki penyebab kebakaran, dengan fokus pada peralatan distribusi listrik di gardu induk tersebut.

Pihak berwenang menegaskan tidak ditemukan bukti mencurigakan terkait kebakaran ini.

Sebagai informasi, pada tahun lalu, Bandara Heathrow melayani sekitar 839 juta penumpang, menjadikannya salah satu bandara tersibuk untuk perjalanan internasional.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).