Sirene Menggema di Kota-kota Israel, Houthi: Bandara Ben Gurion Tak Akan Aman Sampai Perang Berakhir
Yaman peringatkan Bandara Ben Gurion Israel tidak aman sampai agresi Gaza berakhir, blokade dicabut
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) sekaligus kelompok Houthi, mengatakan bahwa Pasukan Roket YAF telah meluncurkan rudal balistik hipersonik Palestine-2 ke Bandara Ben Gurion, Israel, pada Jumat (21/3/2025) malam.
Akibatnya, sirene peringatan berbunyi di berbagai kota besar yang diduduki Israel, termasuk beberapa permukiman di Tel Aviv, al-Quds (Yerusalem), dan Beit Shemesh, Al Mayadeen melaporkan.
Saree menegaskan bahwa Bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk lalu lintas udara.
Ia memperingatkan bahwa bandara tersebut akan terus menjadi sasaran hingga perang Israel di Gaza berakhir.
Sebelumnya, komando militer Israel menyatakan bahwa sirene peringatan diaktifkan pada Jumat malam di beberapa wilayah setelah peluncuran rudal dari Yaman.
Militer Israel mengklaim berhasil mencegat proyektil tersebut.
Suara ledakan dari rudal pencegat terdengar di seluruh wilayah pusat Israel, termasuk di Yerusalem.

Media Israel melaporkan bahwa lalu lintas udara di Bandara Ben Gurion sempat dihentikan sementara akibat serangan tersebut.
Serangan ini merupakan yang keempat dalam minggu ini terhadap wilayah tengah Israel oleh Yaman, setelah jeda operasi selama dua bulan yang bertepatan dengan perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Namun, pekan lalu Israel melanggar perjanjian tersebut dengan melanjutkan serangannya ke daerah kantong Palestina itu.
Serangan terhadap Angkatan Laut AS
Terkait konfrontasi yang sedang berlangsung di Laut Merah, Saree mengumumkan bahwa Angkatan Udara Tak Berawak YAF telah meluncurkan beberapa pesawat nirawak serang satu arah ke kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang berada di sekitar kapal induk USS Harry S. Truman.
Baca juga: Perjudian Trump Soal Houthi dan Iran Demi Israel: Awas, AS Kehabisan Rudal Lawan China
Serangan ini dilakukan sebagai respons terhadap upaya AS memaksa Yaman menghentikan dukungannya bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Menurut laporan, pesawat AS yang lepas landas dari kapal induk Carrier Strike Group 8 telah melakukan puluhan serangan udara yang menargetkan warga sipil, infrastruktur, serta sasaran militer di Yaman.
Dukungan Yaman untuk Palestina
Pada Jumat malam, YAF mengumumkan bahwa mereka kembali menyerang target militer Israel di bagian selatan Yafa yang diduduki, menggunakan rudal Palestine-2.
Dalam sebuah pernyataan, Yahya Saree mengonfirmasi bahwa operasi tersebut berhasil mengenai targetnya.
Ia juga menyebutkan bahwa ini adalah serangan kedua dalam kurun waktu 24 jam, setelah sebelumnya menargetkan Bandara Ben Gurion dengan rudal hipersonik Palestine-2 yang sama.
Saree menegaskan bahwa operasi militer YAF untuk mendukung Gaza akan terus berlanjut, terlepas dari serangan Amerika Serikat yang masih berlangsung di Yaman.
Ia juga menekankan bahwa operasi ini, bersama dengan blokade Yaman terhadap navigasi Israel, akan terus dilakukan hingga agresi terhadap Gaza berakhir dan pengepungan dicabut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.