Hamas: Menyerah Bukan Pilihan, Netanyahu Lakukan Kejahatan Perang demi Masa Depan Politiknya Sendiri
Pejabat Hamas mengatakan bahwa menyerah bukan pilihan, dan pembunuhan yang dilakukan Netanyahu bertujuan mengamankan masa depan politiknya sendiri.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior Hamas menegaskan kembali bahwa menyerah bukanlah pilihan bagi kelompoknya.
Ia juga mengecam keras agresi Israel yang disebutnya sebagai perang genosida di Jalur Gaza, serta mengecam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan kejahatan perang demi kelangsungan karier politiknya sendiri.
Mengutip PressTV, Sami Abu Zuhri, Kepala Biro Politik Hamas di luar negeri, menyatakan pada Selasa (15/4/2025) bahwa Hamas tidak akan pernah menyerah dan akan terus berjuang untuk memenuhi tuntutan rakyat Palestina.
Zuhri menegaskan komitmen Hamas untuk menggunakan segala bentuk tekanan dalam menghadapi rezim pendudukan.
Ia juga menyatakan bahwa Hamas telah merespons secara positif semua inisiatif gencatan senjata yang bertujuan memenuhi kebutuhan sah rakyat Palestina.
“Gerakan Hamas tidak akan pernah mengibarkan bendera putih dan akan menggunakan segala cara untuk menekan penjajah,” tegasnya.
Zuhri juga mengecam kampanye sistematis Israel yang menurutnya bertujuan membuat penduduk Gaza kelaparan.
Taktik tersebut, lanjutnya, dilakukan melalui pengepungan wilayah Jalur Gaza.
“Penjajah telah melakukan berbagai pembantaian, menargetkan keluarga, dan terus melanjutkan perang yang membuat anak-anak Palestina kelaparan,” ujarnya.
Ia menuding Netanyahu memanfaatkan perang di Gaza untuk keuntungan politik pribadi.
Zuhri juga mengecam mantan Presiden AS, Donald Trump, atas dukungannya terhadap kampanye kekerasan dan penghancuran yang dilakukan Israel, termasuk dengan mempersenjatai rezim tersebut dan melindunginya dari sanksi internasional.
Baca juga: Hamas Akan Tanggapi Tawaran Gencatan Senjata Terbaru Israel Dalam 48 Jam, IDF Pakai Taktik Bom Sipil
“Netanyahu bertindak demi masa depan politiknya sendiri, dan Trump adalah mitranya dalam membunuh warga Gaza,” katanya.
Abu Zuhri juga melontarkan kritik keras terhadap pemerintah negara-negara Arab yang dinilainya tidak bertindak menghadapi krisis kemanusiaan di Gaza.
“Saya katakan kepada semua penguasa negara-negara Arab: Malulah kalian, karena selama satu setengah bulan tidak ada sepotong roti atau setetes air pun yang masuk ke Jalur Gaza. Penduduk di sana hidup dalam kondisi seperti itu. Mengapa kalian tunduk pada kehendak Netanyahu?” tanyanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.