Sanksi Pidana Bukan Solusi
Yang dilakukan hacker itu sama dengan masuk ke rumah orang tanpa permisi. Perbuatan mereka bisa menyakiti dan merugikan orang lain
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER -- BERBICARA tentang hacker sangat erat kaitannya dengan moral. Keahlian menggunakan software akan berguna jika niat yang dipunyai oleh operatornya baik. Sebaliknya bakat itu akan membawa bencana bila niatnya jahat.
"Yang dilakukan hacker itu sama dengan masuk ke rumah orang tanpa permisi. Perbuatan mereka bisa menyakiti dan merugikan orang lain," kata Drs Sudarko Phd, Kepala UPT TI Universitas Jember.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa. Sebab pencarian celah keamanan di sebuah web atau server bisa dilakukan melalui tools atau alat. Ada program yang bisa dijalankan untuk mencari celah keamanan itu, dan itu bisa dipelajari bahkan ada pelatihannya.
"Hanya kembali, apakah itu digunakan untuk kebaikan atau tidak. Kadang kala, seseorang masuk ke rumah orang itu hanya karena ingin show of force atau unjuk kemampuan. Namun ada juga yang ingin merusak," tambahnya.
Menurutnya, tentu saja tindakan para hacker itu menyakitkan hati orang lain. Itu kan seperti ada seseorang yang berhasil membuat aplikasi lalu ada orang lain yang mencoba mengacaukan sistemnya. Tentu saja, orang yang membuat aplikasi ini sakit hati jika hasil karyanya dirusak.
Meski para hacker itu berdalih masuk ke web pihak lain untuk belajar, tentu saja cara seperti itu tidak baik. Sekarang ini banyak perlombaan di bidang teknologi, apakah itu pembuatan game, aplikasi dan lain-lain. Bakat para hacker tersebut seharusnya bisa disalurkan ke sana.
"Karenanya, seharusnya para hacker ditantang membuat aplikasi, tidak hanya menjalankan program. Di sisi lain gerakan mereka masih underground. Seharusnya mereka lebih terbuka kepada publik," tambah Sudarko.
"Saya kira meski ada UU ITE, yang di dalamnya ada sanksi pidana, tidak akan menjadi solusi efektif untuk pengamanan sistem internet di Indonesia. Pada dasarnya memang kembali ke moral dan niat para ahli TI itu sendiri, apakah mereka akan menggunakan bakatnya untuk kebaikan atau kejelekan."(uni)