TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gelaran Indonesia Information & Communication Technology Award atau INAICTA yang memasuki tahun ke-7 ini diramaikan oleh berbagai kategori lomba, diantaranya kategori animasi dan games. Yang menarik, ada beberapa peserta anak-anak yang berhasil masuk ke dalam babak final.

Peserta tersebut diantaranya Azis Ghifari Rahmanhadi, peserta termuda yang berumur 7 tahun dan Muhammad humam Anafis, yang akan beranjak memasuki umur 10 tahun.

Azis Ghifari Rahmanhadi yang masih duduk di bangku kelas 2 SD Muhammadiyah 4 Pujang, Surabaya ini tidak sendiri. Ia mengikuti lomba INAICTA bersama dengan kakak nya yang berumur 9 tahun. Karena sering melihat ayahnya yang seorang arsitek menggunakan komputer,  Azis senang bermain dengan komputer. Salah satu software yang Ia gemari adalah ZU3D yang ia pelajari secara otodidak.

Dengan software ZU3D, Azis membuat karya animasi membangun jembatan dengan menggunakan teknik motion 3D untuk ajang INAICTA.  Proses pembuatan animasi tersebut memakan waktu seminggu. Tahap pertama, Azis menangkap gambar proses membangun jembatan menggunakan mainan lego. Setelah itu, baru ia padukan dengan menggunakan software ZU3D menjadi sebuah animasi.

Berbeda dengan Azis, Muhammad Humam Anafis yang duduk di kelas 5 SD MIMHA, Bandung juga berhasil masuk menjadi finalis INAICTA 2013 dengan aplikasi Fruty, sebuah game edukasi mengenal kosa kata buah-buahan dengan bahasa Ingrris untuk anak.

Ide aplikasi yang Ia buat berasal dari idenya sendiri. Menurutnya, anak-anak akan senang belajar kosa kata bahasa Inggris dengan  permainan menebak huruf yang ia selipkan dalam aplikasinya. Aplikasi Fruty yang dibuat menggunakan software Sratch ini terdiri dari 30 lebih kosa kata buah.

Bahkan, Humam sendiri yang mencari gambar buahnya di Internet. Humam gemar membuat aplikasi sejak duduk di bangku kelas tiga SD atas bimbingan gurunya di sekolah.