Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahluk Misterius di Himalaya Ternyata Persilangan Dua Jenis Beruang

Misteri mahluk berkaki besar yang disebut Yeti, terpecahkan.

zoom-in Mahluk Misterius di Himalaya Ternyata Persilangan Dua Jenis Beruang
NET
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM - Misteri mahluk berkaki besar yang disebut Yeti, terpecahkan.

Para peneliti menyimpulkan, Yeti kemungkinan merupakan mahluk hasil persilangan antara beruang kutub kuno dan beruang cokelat.

Sampel rambut yang diambil peneliti menunjukkan, mahluk yang disebut yeti memiliki gen sama dengan beruang kutub yang hidup sekitar 120 ribu tahun lalu. Saat itu, beruang kutub dan cokelat dipisahkan sebagai spesies berbeda.

Beberapa orang pernah mengaku melihat mahluk aneh seperti manusia atau beruang, atau kera besar di daerah Himalaya. Kisah itu terus berkembang dalam seabad terakhir.

Mahluk itu kemudian dinamakan Yeti, Bigfoot, atau Abominable Snowman. Namun, sejauh ini masih misterius keberadaannya.

Persilangan Beruang

Bryan Sykes, profesor ahli gen manusia dari Universitas Oxford yakin, penjelasan paling mungkin adalah bahwa yeti adalah hybrid, persilangan antara beruang kutub dan beruang cokelat.

Berita Rekomendasi

Dia juga yakin, sangat mungkin ada sub-spesies dari beruang cokelat di pegunungan Himalaya. Beruang inilah yang disalahtafsirkan sebagai monster.

"Ini hasil yang menyenangkan dan benar-benar tak diperkirakan sebelumnya, sehingga membuat kami terkejut. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menginterpretasikan hasil penelitian ini. Saya tak mengatakan bahwa masih ada beruang kuno yang masih berkeliaran di daerah Himalaya," papar Sykes.

Profesor Sykes mengumpulkan sampel-sampel rambut Yeti untuk dianalisis dan diketahui asalnya. Dalam analisisnya, Skyes mengumpulkan rambut-rambut itu dari binatang yang tak dikenal.

Satu sampel ditemukan di daerah Himalaya barat, satu lagi di daerah Ladakh, serta lainnya ditemukan di Bhutan.

Setelah meneliti DNA dan membandingkannya dengan gen binatang di GenBank, ia menemukan hasil bahwa rambut itu 100 persen cocok dengan sampel dari beruang utub kuno yang ditemukan di daerah Svalbard, Norwegia. Beruang kutub itu hidup sekitar 40 ribu sampai 120 ribu tahun lalu.

Yeti semakin menjadi perbincangan dunia setelah pendaki asal Inggris, Eric Shipton, memotretnya pada 1951.

Pendaki Mount Everest pertama tanpa oksigen, Reinhold Messner, juga ikut memelajarinya, sejak ia menemukan mahluk misterius itu di Tibet pada 1986.

Profesor Sykes juga menggunakan data mereka dalam penelitiannya. Ia juga membaca manuskrip Tibet yang berusia 300 tahun. Di manuskrip itu disebutkan, "Yeti merupakan hewan sejenis beruang yang tak ramah dan hidup di pegunungan." (*)

Tags:
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas