Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hatta Dukung Kotoran Santri Diolah Jadi Pengganti BBM

Kementerian Riset dan Teknologi akan membantu pengembangan teknologi listrik menggunakan sumber bahan bakar berasal dari kotoran manusia

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Hatta Dukung Kotoran Santri Diolah Jadi Pengganti BBM
Tribun Timur/Muhammad Abdiwan
. Menteri Negara Riset dan Teknolog (Menristek), Gusti Muhammad Hatta (kiri), memberikan keterangan kepada wartawan terkait rapat kordinasi penelitian dan pengembangan Kementrian Dalam Negeri di Makassar, Sulsel, Kamis (5/7). Rapat kordinasi penelitian dan pengembangan Kementerian Dalam Negeri sebagai pemantapan kebijakan dalam penguatan program kelitbangan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintah daerah. (Tribun Timur/Muhammad Abdiwan 

TRIBUNNEWS.COM, AMUNTAI - Kementerian Riset dan Teknologi akan membantu pengembangan teknologi listrik menggunakan sumber bahan bakar berasal dari kotoran manusia di Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta di Amuntai, Selasa, mengatakan pengembangan tersebut akan dilakukan pada tahun 2014.

"Hingga akhir 2014, Kemenristek akan membantu pengembangan teknologi pembangkit listrik menggunakan kotoran para santri di pondok pesantren ini, sebagai bahan bakar alternatif pengganti premium atau solar," katanya.

Menristek yang melakukan kunjungan kerja di Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai ini sekaligus membawa tenaga ahli dan pengusaha yang akan mengembangkan genset hybrid bioelectric tersebut.

Tenaga ahli dari Kemenristek menjelaskan genset berkapasitas 5.000 watt atau 5 kVA ini bisa dioperasikan dengan menggunakan lebih dari satu jenis bahan bakar (hybrid), bahkan juga menggunakan bahan bakar terbarukan, seperti biogas dan bioetanol.

Genset yang dikembangkan Kemenristek ini untuk mengantisipasi kecenderungan makin menipisnya persediaan bahan bakar tidak terbarukan, seperti premium dan solar yang harganya juga semakin mahal seiring dengan penghapusan subsidi BBM secara bertahap oleh Ppemerintah.

Kunjungan Menristek Gusti Muhammad Hatta untuk memulai inkubasi teknologi di Pondok Pesantren Rakha ini sekaligus juga menyerahkan bantuan alat penjernih air "IGW Water Filter" yang menggunakan teknologi membran ultrafilterai hasil temuan peneliti dari Institut Teknologi Bandung.

BERITA TERKAIT

Tenaga ahli dari Kemenristek juga memaparkan, jika alat penyaring yang digunakan memiliki pori-pori 0,01 mikro, mampu menahan semua jenis bakteri, virus, dan partikel lainnya yang ada di air.

Saat kunjungan Menristek di Ponpes Rakha kemarin dilakukan demontrasi penggunakan alat penjernih air ini dengan mengambil air rawa di sekitar ponpes yang berwarna kehijauan. Setelah dimasukkan ke alat penjernih, air berubah bening dan langsung bisa diminum.

Menristek mengatakan bahwa alat itu sangat sesuai digunakan di daerah yang belum terjangkau oleh pelayanan air bersih atau kawasan berawa-rawa sebagaimana Kabupaten HSU.

Hatta berharap kehadiran teknologi ini selain membantu keperluan di lingkungan Ponpes Rakha jugabisa dijadikan objek penelitian dan pengembangan pengetahuan oleh segenap akademisi Rakha Amuntai. (ant)

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas