LIPI dan Intel Beri Penghargaan Peneliti Remaja Berprestasi Internasional
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan memberikan penghargaan LIPI Young Scientist Awards (LYSA)
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penguasaan sains dapat menjadi salah satu tolok ukur kemajuan pembangunan Oleh karena itu, apresiasi tinggi patut diberikan kepada ilmuwan muda dan remaja yang mampu berkomitmen mengembangkan sains dan memiliki temuan penelitian yang berskala internasional.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan memberikan penghargaan LIPI Young Scientist Awards (LYSA) dan bekerjasama dengan Intel akan memberikan anugerah Peneliti Remaja Berprestasi Internasional.
Penghargaan tersebut akan diberikan pada Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) Kamis, 8 Oktober 2015, di Kampus LIPI Jakarta.
Bersama dengan Intel, LIPI bekerjasama untuk memberikan apresiasi kepada peneliti remaja yang berprestasi. "Pemberian penghargaan ini seharusnya menjadi tradisi untuk memotivasi calon-calon ilmuwan muda untuk berprestasi di ajang internasional," kata Kepala LIPI, Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, Jumat (9/10/2015).
Iskandar menambahkan, kerjasama melalui pemberian penghargaan ini merupakan salah satu contoh partnership lembaga riset dengan industri untuk mencetak peneliti dan inovator muda handal. Menurutnya riset dan dunia industri adalah dua bidang yang seharusnya memiliki keterikatan yang kuat agar keduanya dapat saling berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Peraih penghargaan tersebut adalah pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan LIPI pada tahun 2014 yaitu Luca Cada Lora (ITB) dan Galih Ramadhan (UGM) serta pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya, I Kadek Sudiarsana (UGM) dan I Dewa Gede A (IPB).
Mereka telah memenangkan Intel ISEF 2015 di Pittsburgh Pennsylvania Amerika Serikat 10-15 Mei 2015 lalu masing-masing dalam kategori Material Sciences dan Mathematical Sciences. Sebagai informasi judul penelitian Luca dan Galih adalah Penyaring Logam Berat dengan Menggunakan Materi Abu Vulkanik sedangkan Kadek dan Dewa berhasil mengembangkan Motif Sarung dengan Fraktal Matematika.
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas (BKHH) LIPI, Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan, LIPI bekerjasama dengan dunia industri seperti Intel untuk mencetak generasi muda Indonesia handal agar menjadi ilmuwan yang berkelas dunia. Kerjasama tersebut diwujudkan dengan mengirimkan pemenang LKIR dan OPSI pada Intel Internasional Science Engineering Fair (ISEF) di Amerika Serikat.
"LKIR dan OPSI merupakan dua kompetisi sains di Indonesia yang sudah terafiliasi dengan Intel ISEF dan berstandar internasional," kata Nur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.