Drone Ongen Pesanan Kemenhan Sedang Pengerjaan
Banyak negara luar ingin membayarnya lebih mahal, tapi dia memilih Dorne tersebut dijual untuk kepentingan Kementerian Pertahanan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luar biasa! Itu lah kata yang pantas untuk sosok Yulian Paonganan, dibalik sikapnya yang kerap mengkeritik pemerintah, ternyata kecintannya kepada NKRI sangatlah besar.
Bukti cintanya dia kepada NKRI dilihat dari Drone ciptaannya yang banyak dilirik oleh negara luar, tapi dia memilih untuk memberikan karyanya untuk bangsa Indonesia.
Banyak negara luar ingin membayarnya lebih mahal, tapi dia memilih Dorne tersebut dijual untuk kepentingan Kementerian Pertahanan.
Sejauh ini sudah ada 3 Drone pesanan Kementerian Pertahanan yang tengah dikerjakan di Workshopnya yang berada di Bandung, Jawa Barat.
Salah satu Staf Yulian Paonganan, Adhitya Ananta mengatakan Kemenhan memesan Drone atau PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak) sebanyak 3 unit.
“Pesanan Kemenhan sebanyak 3 unit sedang dalam proses pengerjaan di Bandung. Rencananya 2 unit untuk perbatasan dan 1 unit untuk pengawasan ZEE Natuna,” ungkap Adhitya.
Adit biasa disapa mengatakan ada dua type spek Drone yang dipesan oleh Kemenhan, pertama kata dia untuk perbatasan memiliki benteng sayap 4,2 mtr dan untuk ZEE Natuna 6.4 mtr.
Drone itu akan membawa payload kamera thermal video untuk surveillance. Kemudian, kamera medium format 80MP dan kamera multispektral untuk pemetaan.
"Kecanggihan lain dari Drone Ongen adalah mampu take off dan landing di darat maupun di air," selorohnya.
Tidak hanya itu, kemampuan terbang Drone ciptaan Ongen kata Adit bisa mencapai 800km dengan lama terbang (endurance) mencapai 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh (autonomous system).
"Drone ini juga sudah dapat sertifikat uji litbang TNI AL dan sertifkat TKDN 28.01% dari Kemenperin," tuturnya.
Ongen telah melakukan riset untuk membuat Drone dengan nama OS-Wifanusa ini selama hampir 1,5 tahun. IMI melakukan riset pembutan flying boat ini dan telah membuat prototipe skala 1:3 yang berhasil terbang sempurna, dan sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang.
Sebelumnya, Kadis Litbangal Laksma TNI Ir Fedhy E Wiyana beserta tim uji dari Mabes TNI AL dan Mabes TNI, menilai ujo coba OS-Wifanusa berlangsung sukses.
“Kita patut berbangga atas karya anak bangsa ini, pesawat jenis ini sangat cocok dengan kondisi wilayah NKRI yang di dominasi lautan, semoga ke depan bisa dikembangkan untuk digunakan dalam menunjang berbagai aktivitas maritim, baik sipil maupun militer,” kata Fedhy.
Terkait dengan Drone yang dipesan oleh Kemenhan, Ongen mendapat pujian dari pengguna media sosial. Bahkan, hasthag #DroneOngenKeren bisa tembus menjadi Trending Topic Indonesia.
Mereka pun mengaitkan jika penahanan Ongen atas dugaan pelanggaran UU ITE dan UU Pornografi terkait dengan ide besarnya soal Drone.
“Anak bangsa yang punya keahlian dan di akui #DroneOngenKeren dibui.manusia penjilat kaya penjol dan boni malah dikasih jabatan.#DroneOngenKeren,” tulis akun di Twitter.
Akun lain bahkan menyebut jika penahanan Ongen ada kaitannya dengan Amerika Serikat.
“Gua curiga ditangkapnya Ongen adalah atas perintas AS, supaya temuan Drone nya tdk berkembang dan mati" #DroneOngenKeren,”