Tomat Tak Cocok Anda Simpandi Kulkas, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ia mengungkap, suhu di bawah 12 derajat celsius memicu proses metilasi DNA, proses penambahan gugus metil pada molekul DNA.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak dari Anda yang mungkin mengeluhkan hilangnya aroma tomat saat ditaruh di kulkas. Penelitian yang dipublikasikan di Proceeding of the National Academy of Sciences memberikan penjelasan.
Menurut riset yang dilakukan oleh Harry Klee dari University of Florida itu, tomat memang tak ditakdirkan untuk disimpan di kulkas. Kulkas membuat gen tomat "kedinginan".
Klee melakukan analisis pada gen tomat sebelum dan selama disimpan di kulkas serta yang dikembalikan lagi ke suhu ruangan, lalu meminta sejumlah orang mencicipi rasanya.
Ia mengungkap, suhu di bawah 12 derajat celsius memicu proses metilasi DNA, proses penambahan gugus metil pada molekul DNA.
Metilasi itu memengaruhi aktivitas gen, membuat produksi enzim tertentu terganggu. Akibatnya, produksi senyawa yang membuat tomat lebih terasa manis dan beraroma segar terganggu.
Penyimpanan selama satu hingga tiga hari kulkas takkan menghilangkan aroma. Namun, penyimpanan selama seminggu baik di kulkas rumah maupun pendingin di supermarket akan menghilangkan kesegaran.
Mengembalikan tomat yang telah disimpan di kulkas ke suhu ruangan juga tak membantu. Tomat tetap kehilangan aroma segarnya. Hasil ini dikonfirmasi juga lewat tes aroma dan rasa yang melibatkan 76 orang.
Elizabeth Baldwin dari Departemen Pertanian Amerika Serikat mengatakan, "Dengan pengetahuan ini, kita bisa melakukan persilangan atau manipulasi genetik."
Tujuannya adalah menghasilkan tomat yang tak kehilangan aroma ketika disimpan pada suhu rendah. Penyimpanan pada suhu ruangan membuat tomat cepat membusuk.
Sementara tomat yang tahan dingin belum terwujud, Baldwin seperti dikutip New Scientist, Selasa (18/10/2016) mengatakan, "Jangan taruh tomat di kulkas."