Anda Tim Makanan Berlemak atau Sehat Saat Buka Puasa? Simak Penjelasannya!
Kamu tim berbuka puasa yang mana nih? Tentu saja masing-masing dari kebiasaan itu ada konsekuensinya. Ada cara tepat untuk terhindar dari kolesterol.
TRIBUNNEWS.COM - Waktu berbuka puasa sering kali menjadi momen yang dimanfaatkan oleh orang Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga, teman, dan kerabat terdekat.
Setelah menahan lapar seharian penuh, pastinya berbagai santapan yang disajikan akan terlihat begitu menggiurkan. Karenanya, tidak jarang kita jadi ‘kalap’ dan bahkan terkesan balas dendam ketika menyantap makanan saat berbuka.
Apalagi setiap bulan Ramadan tiba, orang-orang Indonesia punya kebiasaan mempersiapkan segala sesuatunya termasuk makanan menjelang waktu berbuka puasa.
Salah satunya adalah ngabuburit yang merupakan salah satu tradisi yang biasa dilakukan orang Indonesia dengan melakukan berbagai kegiatan jelang waktu berbuka, seperti mencari gorengan, makanan dan minuman manis atau kegiatan lainnya agar waktu tidak terasa lama.
Selain ngabuburit, terdapat juga kebiasaan-kebiasaan orang Indonesia khususnya ketika berbuka puasa. Kebiasaan tersebut bisa dibagi dalam dua tim, yakni tim berbuka puasa dengan ‘kalap’ atau makanan berlebihan yang juga mengandung lemak tinggi dan tim makan makanan sehat.
Tim buka puasa makanan berlemak vs makanan sehat
Nah, kamu tim berbuka puasa yang mana nih? Tentu saja masing-masing dari kebiasaan itu ada konsekuensinya. Misalnya, kamu senang berbuka puasa dengan makanan berlemak, seperti olahan daging sapi, ayam goreng, pizza, martabak manis dan lain sebagainya.
Sebenarnya kebiasaan ini tidak baik. Kamu harus mulai membatasinya karena kadar kolesterol dalam tubuh bisa meningkat dan hal ini bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia. Oleh karenanya, kamu bisa menyantap makanan-makanan lemak tinggi lainnya yang lebih sehat untuk menghindari naiknya kolesterol dalam tubuh.
Misalnya saja ikan, telur, yogurt atau keju yang sebenarnya punya kandungan lemak tinggi tetapi lemaknya adalah yang tak jenuh. Mengutip dari KlikDokter, lemak tak jenuh bagus untuk kamu konsumsi karena mampu meningkatkan kolesterol baik (HDL), meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi peradangan hingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Sementara itu, ada di antara kamu yang memang sudah memiliki pola makan yang sehat meski sedang menjalani ibadah puasa. Ketika waktu berbuka puasa, tentu orang Indonesia yang punya pola makan sehat akan terkesan tidak buru-buru menyantap menu makanan di atas meja.
Kamu tentu punya urutan apa yang harus dilakukan terlebih dulu ketika azan berkumandang waktunya berbuka puasa. Misalnya diawali dengan minum air putih, lalu makan buah seperti kurma yang memang cepat untuk mengembalikan energi yang seharian hilang.
Setelah itu, menu makanan yang disantap untuk mengembalikan energi juga sangat jauh dengan tim yang berbuka dengan makanan berlemak. Masyarakat yang menganut pola makan sehat biasanya makan makanan rendah lemak, seperti telur, ikan atau daging tanpa lemak yang dipadu dengan sayur-sayuran dan nasi hangat.
Boleh saja makan makanan berlemak, tapi…
Memang tidak banyak masyarakat Indonesia yang sudah punya pola makan sehat khususnya ketika berbuka puasa. Setelah seharian tidak makan dan minum, mereka beralasan memerlukan makanan dan minuman yang sesuai kemauan mereka.
Misalnya gorengan hangat yang baru saja dimasak lengkap dengan minuman manis, entah itu es teh manis atau es campur, sudah menjadi menu awal mereka yang ‘kalap’ ketika berbuka puasa. Tidak lama setelah menu awal dihabiskan, mereka lanjut makan besar seperti daging tinggi lemak atau agar praktis makan junk food.
Sebenarnya, untuk tim berbuka puasa dengan makanan berlemak yang sudah dijelaskan di atas, bukan berarti tidak boleh kamu santap sama sekali.
Buat kamu yang memang suka menyantap jenis-jenis makanan di atas sebagai menu berbuka puasa dan ingin menghindari kolesterol tinggi, pastikan kamu tetap mengimbanginya dengan berolahraga rutin serta meminum Nutrive Benecol langsung setelah makan!
Nutrive Benecol adalah satu-satunya produk di Indonesia yang mengandung plant stanol ester atau PSE, yaitu senyawa dengan struktur seperti kolesterol yang bermanfaat menghalau penyerapan kolesterol di sistem pencernaan.
PSE yang terkandung dalam Nutrive Benecol telah teruji klinis mampu menurunkan kadar kolesterol hingga 10 persen sehingga dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung koroner jika dikonsumsi 2 botol sehari secara rutin selama 2-3 minggu.
Sebagai cara enak turunkan kolesterol, minuman berbentuk smoothies ini hadir dalam empat varian rasa yang lezat, yaitu blackcurrant, lychee, strawberry dan orange, serta kini ada Nutrive Benecol Yogurt #BukanYogurtBiasa karena Nutrive Benecol Yogurt satu-satunya Yogurt di Indonesia yang mengandung Plant Stanol Ester (PSE).
Dengan mengonsumsi Nutrive Benecol setelah berbuka puasa, kamu tidak lagi perlu khawatir dengan bahaya kolesterol tinggi selama Bulan Ramadan.
Jadi, kamu tim buka puasa dengan makanan berlemak atau makanan sehat lebih dulu nih? Jangan lupa seimbangkan dengan Nutrive Benecol, ya!
Penulis: Matheus Elmerio | Editor: Anniza Kemala