Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Delapan Museum Tematik Dibuka 2015

Selain delapan museum tersebut, Kacung menyebutkan ada 26 museum yang diberi bantuan revitalisasi dan pengembangan dari pemerintah pusat.

zoom-in Delapan Museum Tematik Dibuka 2015
Kemendikbud
Delapan Museum Tematik Dibuka 2015 

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan terus berinovasi untuk memberikan layanan museum terbaik kepada masyarakat. Salah satu contoh konkret yang berada di depan mata adalah dibangunnya delapan museum tematik di beberapa wilayah.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kacung Maridjan, mengatakan, delapan museum tematik tersebut saat ini dalam tahap pembangunan. Rencananya, di 2015 mendatang museum-museum ini dibuka untuk masyarakat. "Fisik bangunan sudah jadi, sekarang sedang dilakukan tata pamer dan ruang sajinya," kata Kacung saat menyampaikan capaian kebudayaan tahun 2014 pada jumpa pers di Kantor Kemendikbud, Jumat (12/12/2014).

Delapan museum tematik ini adalah: Museum Keris Sriwedari, di Solo; Museum dan Monumen PDRI, di Kabupaten 50 Koto Sumatera Barat;  Museum Maritim, di Belitung; Museum Kerinci, di Jambi; Museum Islam Nusantara, di Jombang; Museum Coelacanth Ark, di Manado; Museum Subak, di Gianyar Bali; dan Museum Sonyige Malige, di Tidore.

Selain delapan museum tersebut, Kacung menyebutkan ada 26 museum yang diberi bantuan revitalisasi dan pengembangan dari pemerintah pusat. Jenis museum ini biasanya sudah memiliki fisik bangunan, hanya saja masih perlu dibantu dalam tata letak dan ruang pamer. 

Revitalisasi dan pembangunan museum termasuk dalam enam program prioritas nasional tahun 2014. Ada 30 museum yang menjadi target revitalisasi tahun ini dan tujuh di antaranya telah selesai direvitalisasi. Ada pula dua museum lagi yang telah dibangun pada tahun ini, yaitu Museum Kepresidenan dan Museum Morotai. 

Museum-museum ini dibangun karena memiliki nilai-nilai yang berharga. Museum Kepresidenan dibangun agar masyarakat mengenal sosok-sosok pemimpin bangsa. Sedangkan Museum Morotai dibangun agar masyarakat mengenal benda-benda peninggalan dari Perang Dunia II. (Aline Rogeleonick)

Berita Rekomendasi
Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas