Menko Puan Ajak Perkuat Kolaborasi Global Perangi Penyakit Tidak Menular
Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius pada penyakit tidak menular dan mengupayakan langkah strategis untuk mencegah dan mengendalikannya
Editor: Content Writer
Memasuki hari keempat High Level Week United Nations General Assembly ke-73, Menteri Koordinator Bidang Pembanguan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani selaku Head of Delegation Indonesia menyampaikan pernyataan pada Plenary High-Level Meeting on Non-Communicable Diseases, Kamis (27/9/2018).
Hingga saat ini, lebih dari 40 juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit tidak menular. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius pada penyakit tidak menular dan mengupayakan langkah strategis untuk mencegah dan mengendalikannya.
Diantaranya melalui advokasi dan kemitraan; pomosi kesehatan dan pengurangan faktor-faktor risiko penyakit tidak menular; penguatan sistem layanan kesehatan, dan pengawasan, evaluasi, serta penelitian.
Sebelumnya pada tahun 2017, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan gerakan nasional yang dikenal sebagai “Gerakan Masyarakat Sehat” yang bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup sehat melalui aktivitas fisik, hidup sehat, serta pencegahan dan deteksi dini penyakit.
Selain itu, dilakukan pula penetapan kebijakan di bidang kesehatan melalui Standar Layanan Minimum. Sebanyak dua belas (12) layanan kesehatan dasar seperti layanan kesehatan untuk diabetes mellitus dan hipertensi, dan layanan untuk ibu hamil, bayi, dan balita diwajibkan sebagai langkah pencegahan.
Kebijakan untuk menampilkan informasi kandungan gizi makanan olahan dan siap saji juga akan dilakukan untuk memajukan gaya hidup sehat masyarakat.
Pemerintah sedang mengkaji untuk penerapan cukai pada penggunaan gula dalam produk makanan.
Dalam pertemuan pleno tingkat tinggi ini, Menko PMK mengajak seluruh negara yang hadir untuk memperkuat kolaborasi global dalam hal menghadapi industri makanan dan tembakau, penguatan pola hidup sehat di tengah masyarakat, pengembangan obat baru yang lebih efektif dan terjangkau, peningkatan kapasitas pekerja kesehatan, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman penanganan risiko penyakit.
“Kami akan terus memperkuat kolaborasi yang lebih baik dengan aktor-aktor non-negara dan masyarakat sipil untuk memerangi penyakit tidak menular,” kata Menko PMK.
Menko PMK berharap target SDGS pada tahun 2030 untuk menurunkan sepertiga kematian dini karena Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat tercapai.
Di sela-sela High Level Meeting on Non-Communicable Diseases, Menko Puan juga menyampaikan pidato sambutan pada acara High Level Side Event on Breaking TB Barriers.
Acara yang bertujuan untuk menggalang dan menguatkan kemitraan global Eliminasi TB ini merupakan acara yg diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia dan dihadiri oleh Menteri, Wakil Menteri dan pejabat tinggi negara-negara PBB. (*)