TRIBUNNEWS.COM - Upaya-upaya khusus yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan kedaulatan pangan mendapat penilaian memuaskan dari kalangan politisi Senayan dan aktivis. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman bahkan dinilai termasuk menteri yang berprestasi di Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Anggota DPR Komisi XI dari Fraksi Partai Golkar, M. Misbakhun terang-terang memuji Mentan Amran. Dia menilai, Mentan Amran termasuk menteri yang berprestasi di Kabinet Kerja.

“Beliau (Mentan Amran) sejauh ini bisa menerjemahkan keinginan Presiden untuk mewujudkan kedaulatan pangan dalam tiga tahun,” kata Misbakhun di Jakarta, Kamis (23/4).

Kendati baru seumur jagung menempati kursi Menteri Pertanian, Misbakhun melihat program terobosan yang dibuat Mentan Amran dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.

“Yang sudah kelihatan itu pembagian traktor gratis bagi kelompok tani dan masyarakat miskin, dan itu rill di lapangan. Dia juga rajin turun ke pelosok untuk memotivasi petani, subsidi pupuk sudah mulai digerakkan, irigasi, jalan dan sebagainya. Saya kira ini semua dalam rangka wujudkan kedaulatan pangan,” katanya.

Karenanya, bekas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meyakini Mentan Amran sanggup memenuhi target yang ditetapkan Presiden Jokowi, yakni Indonesia sanggup berdaulat pangan dalam tiga tahun ke depan. Sebab, sejauh ini, program-program kementerian yang dijalankan Mentan Amran sudah sejalan dengan keinginan Presiden membangun upaya tercapainya kedaulatan dan ketahanan pangan.

“Dia juga sudah melibatkan banyak unsur, banyak stakeholders sampai universitas. Jadi, road map kedaulatan pangan sudah sangat bagus,” pujinya.

Kendati sudah banyak capaian yang diraih Mentan Amran, Misbakhun melihat kekurangan Menteri asal Sulawesi Selatan itu hanya satu, yakni terkait persepsi publik. Untuk kekurangan satu ini Misbakhun bisa memakluminya, karena memang masa kerjanya baru seumur jagung dan background Amran Sulaiman juga bukan politisi.

“Ke depan pembentukan persepsi publik bagi Mentan Amran mesti dioptimalkan lagi. Jangan sampai dia sudah kerja keras, tapi tidak terpublikasi dengan baik. Jadi tinggal bagaimana koordinasikan seluruh Eselon I dan unit-unit lain di Kementerian Pertanian dengan pemda-pemda di seluruh Indonesia,” sarannya.

Senada dengan Misbakhun, Pengamat Komunikasi Publik Universitas Paramadina Hendri Satrio juga menilai, gebrakan yang dibuat Mentan Amran sudah cukup banyak. Hal ini berdasarkan polling yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (kedai KOPI) terkait isu reshuffle alias perombakan kabinet melalui situs www.uneg2politik.com.

Berdasarkan hasil diskusi kedai KOPI, diungkapkan Hendri Satrio, Mentan Amran paling banyak diperbincangkan dalam hal pembagian traktor gratis ke masyarakat dan panen raya.

“Mentan termasuk menteri yang sudah bekerja keras untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan Presiden. Upaya beliau agar bagaimana memenuhi kebutuhan pangan rakyat sudah cukup keras. Hanya saja langkah Menteri Amran masih kurang terungkap,” tuturnya.

Sementara itu, saat blusukan ke Lampung beberapa hari lalu, Mentan Amran kembali memberi bantuan alat mesin pertanian (alsintan). Di Desa Semuli, Kecamatan Agung Semuli, Kabupaten Lampung Utara, Menteri Amran membagikan 254 unit traktor ke petani. Khusus di Lampung Utara petani dapat jatah 12 unit traktor, plus pompa air sebanyak 67 buah.

Bantuan itu kata Menteri Amran baru pemanasan. Ke depannya masih ada program bantuan lainnya. “Insya Allah ada 96 traktor gratis lagi,” kata Mentan Amran Sulaiman. (adv)