Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementerian Pertanian Operasi Pasar, Harga Bawang Merah Turun

Sebelumnya harga bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati Rp 25 ribu/kg, namun setelah ada operasi pasar turun menjadi Rp 20 ribu/kg

Penulis: Sponsored Content
zoom-in Kementerian Pertanian Operasi Pasar, Harga Bawang Merah Turun
DOK. KEMENTAN
Menteri Pertanian Amran Sulaiman didampingi Direktur Jenderal Hortikultura Spudnik Sunojo Kamino berbincang dengan Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur guna operasi pasar dalam rangka menstabilkan harga bawang merah menjelang masuknya bulan suci Ramadhan, Sabtu (13/6/2015). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengecek operasi pasar bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (14/6/2015).

Operasi tersebut dilakukan untuk mengecek efek operasi pasar yang telah dilakukan. Hasilnya, bila sebelumnya harga bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati Rp 25.000 per kilogram, hari ini harganya terpantau turun menjadi Rp 20.000 kilogram.

"Pagi ini harga bawang merah super turun Rp 20.000, kemarin harganya Rp 25.000. Berarti operasi pasar ini efektif," ungkap Mentan Amran Sulaiman di Pasar Induk Kramat Jati.

Menjelang hari raya Lebaran, banyak harga kebutuhan pokok mulai naik, salah satunya bawang merah. Menurut Amran, hal itu terjadi bukan karena faktor permintaan saja, melainkan faktor psikologis.

Setelah menetapkan harga bawang merah di pasar, ia tidak menginginkan adanya pedagang eceran nakal. Karena itu operasi pasar bawang merah ditujukan dijual langsung ke konsumen, bukan kepada bandar atau grosir bawang merah.

"Kita menjamin kestabilan harga hingga Lebaran. Karenanya ini dijual langsung ke konsumen, bukan secara grosir, sehingga harga di pasar akan mengikuti. Kalau pun lebih mahal, tapi tidak terlalu," jelas Mentan.

Karena itu Kementerian Pertanian menerapkan strategi pemangkasan rantai tata niaga dari yang awalnya 7 rantai menjadi 4 rantai. Menurut Mentan, panjangnya rantai tata niaga itu yang menyebabkan harga bawang merah melonjak.

Berita Rekomendasi

"Kita pangkas rantai tata niaga dengan bersinergi bersama Bulog. Kita pasok pasar bawang merah dengan mengambil langsung dari petani bawang yang saat ini didatangkan dari sentra bawang merah di Brebes," ujar Mentan.

Mentan Amran juga mengimbau kepada pedagang bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati untuk menetapkan harga bawah merah tidak terlalu mahal.

"Saya imbau kepada para pedagang janganlah mengambil keuntungan terlalu besar. Bila harga mahal, sudah tentu akan ada upaya stabilisasi harga dari pemerintah. Dan langkah paling mudah, ya impor. Dengan impor, petani negara lain yang makmur, sementara petani kita tetap menjerit," imbau Mentan.

Mentan Amran menekankan pemerintah selalu hadir bagi masyarakat untuk meringankan harga kebutuhan pokok. Dia juga menekankan target produksi bawang merah bulan depan sebesar 120.000 ton.

"Bulan ini produksi 140.000 ton per bulan. Bulan depan 120.000 ton per bulan. Sedangkan kebutuhan 90.000 ton per tahun," pungkasnya.

Di samping itu, dalam kunjungannya tersebut Amran juga menyatakan pasokan pangan selama Ramadhan aman(advertorial)

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas