Kementerian Pertanian Terus Salurkan Bantuan Pada Petani Indonesia
Kementerian Pertanian terus majukan petani Indonesia dengan memberikan berbagai bantuan, mulai pupuk, benih, hingga Alat Mesin Pertanian (Alsintan)
Penulis: Sponsored Content
TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertanian terus menyalurkan berbagai bantuan pada para petani di seluruh daerah Indonesia. Selain mendukung kedaulatan pangan, bantuan itu juga diserahkan guna mendorong produktivitas petani menjadi lebih baik.
Bantuan tersebut terdiri dari berbagai bentuk. Mulai dari peralatan bertani, benih, pupuk organik cair, hingga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) berupa traktor.
Satu bantuan terbaru yang Kementerian Pertanian salurkan terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Rabu (4/11/2015).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang datang langsung bertemu petani menyerahkan 43 unit mesin pompa air, traktor, dan benih jagung hibrida pada petani di sana.
Ia mengatakan, bantuan tersebut diserahkan guna membantu produktivitas petani lebih meningkat.
Apalagi beberapa waktu belakangan terdengar kabar petani di Gunung Kidul mengeluh karena peralatan bertani, benih, dan pupuk cenderung langka di pasaran.
Selain itu, Mentan pun tidak hanya memberi bantuan dalam kesempatan tersebut. Ia juga berjanji akan segera berkoordinasi dengan kementerian lain guna membantu petani dalam hal pupuk.
Pasalnya, khusus bantuan pupuk pada petani, aturannya harus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN.
Sementara itu di sisi lain bantuan Kementerian Pertanian juga tersalurkan di ujung barat Pulau Kalimantan, tepatnya di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Di daerah tersebut, Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (P3K) setempat telah menyalurkan dua traktor bantuan Kementerian Pertanian.
Dua traktor tersebut nantinya bisa digunakan petani untuk melaksanakan kegiatan pertanian serta meningkatkan produktivitas. Dua unit traktor tersebut berjenis AT dan beroda empat.
Menurut Kepala Bidang Pertanian dan Hortikultura Dinas P3K Kabupaten Mempawah, Agus Sukmadi, penyaluran bantuan tersebut akan dibahas terlebih dulu bersama pihak yang terkait.
Pasalnya, pihaknya ingin kelompok tani yang benar-benar mampu mengelola yang mendapatkan bantuan traktor tersebut.
“Alat ini sangat baik melakukan pengolahan lahan. Makannya kita berharap nanti yang mendapatkannya bisa betul-betul memanfaatkannya. Kita upayakan berikan pada pihak yang representatif lahannya untuk menggunakan traktor ini,” terang Agus Sukmadi.
Sementara soal bantuan pupuk cair organik, Kementerian Pertanian telah menyalurkannya pada petani di Pidie, Aceh. Hal itu telah berlangsung sejak tahun 2014 silam dengan dana yang berasal dari APBN.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Peternakan Pidie, Ainul Mardhiyah, bantuan pupuk cair organik tersebut diberikan dalam bentuk paket.
Setiap satu paketnya terdiri dari dua jenis benih (padi dan kedelai), pupuk, urea, NPK, hingga obat-obatan.
Dengan adanya bantuan tersebut, Ainul menyatakan hasil padi di Pidie cukup meningkat. Rata-rata angkanya mencapai 8 ton per hektare. Sementara untuk kedelai, angkanya mencapai 5 ton per hektare.
Tiga contoh bantuan yang Kementerian Pertanian salurkan tersebut menjadi bukti nyata pemerintah tidak lepas tangan begitu saja terhadap nasib petani.
Dengan berbagai upaya dan usaha, Kementerian Pertanian ingin petani Indonesia bisa mencapai kesejahteraan yang cukup dengan hasil produktivitas yang mengagumkan. (advertorial)