TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semakin tua usia, fungsi saraf semakin menurun sehingga menyebabkan rentan terkena penyakit neuropati yakni gangguan  kerusakan syaraf.

Penyakit yang menyerang kalangan berusia di atas 40 ini memang tahun sering tidak dirasakan. Celakanya  gejala neuropati timbul justru ketika sudah terjadi kerusakan syaraf sehingga  perlu pencegahan lebih dini. Salah satunya dengan dipenuhinya  vitamin neurotropik.

"Vitamin neurotropik yang terdiri dari vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12 yang lebih banyak, berfungsi menjaga dan menormalkan fungsi saraf," tutur Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat di Jakarta, Rabu (3/4/2013)

Asupan vitamin B akan memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf, dan memberikan asupan yang dibutuhkan supaya saraf dapat bekerja dengan baik.

Dikatakan konsultan neurologis dari Departement Neurologi FKUI/RSCM ini, vitamin ini juga terlibat dalam metabolisme energi sel, sehingga dapat dipakai untuk mengatasi kelelahan dan membantu dalam masa penyembuhan penyakit.

"Asupan vitamin B12 yang lebih banyak sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin B12 yang masuk ke tubuh, hanya diserap kurang dari 2% asupannya," katanya.

Untuk upaya pencegahan, perbaiki gaya hidup dengan cara upayakan gizi seimbang, olah raga teratur, istirahat cukup untuk regenerasi sel saraf dan apabila diperlukan konsumsi vitamin neurotropik 1 x sehari sejak dini secara teratur.

Kendalikan faktor risiko neuropati juga penting dilakukan. Jangan tunggu terjadi kerusakan saraf, karena kerusakan saraf membutuhkan perbaikan bertahun-tahun. Pencegahan dini terhadap neuropati sangat penting dan jauh lebih.

Perlu  pemeriksaan kondisi tubuh secara berkala sehingga dapat mendeteksi gejala neuropati secara dini dan dapat ditangani supaya tidak menjadi parah. (Eko Sutriyanto)