Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Gigi Susu Sehat Panghalang Gigi Pengganti Anak, Bagaimana Ini, Dok?

Keempat gigi seri susu rahang atasnya telah tanggal, dan sudah tumbuh 2 buah gigi tetap. Giginya pun susah dicabut.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Gigi Susu Sehat Panghalang Gigi Pengganti Anak, Bagaimana Ini, Dok?
inteligentdental.com

TRIBUNNEWS.COM  - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.

Pertanyaan PembacaDear dokter Anastasia,
Anak saya berumur 8 tahun. Keempat gigi seri susu rahang atasnya telah tanggal, dan sudah tumbuh 2 buah gigi tetap. Pada saat gigi tetap ke-3 kanan rahang atas akan tumbuh, posisinya terhalang gigi taring susu yg masih bagus dan kuat (belum goyang), sehingga gigi tetap ke-3  tumbuh miring. Lalu saya bawa ke dokter gigi untuk dicabut gigi taring susunya tersebut. Ternyata giginya susah dicabut, dan anak saya tampak kesakitan (atau takut?).

Setelah dicabut, kata dokter gigi: gigi patah, dan ada sedikit patahannya di dalam gusi. Tapi menurut dokter gigi, itu tidak apa-apa. Nanti kalau tumbuh gigi baru,patahan gigi itu otomatis akan terdorong keluar.

Berita Rekomendasi

Besoknya saya konsultasi ke dokter gigi lain untuk mencek ulang. Dan, katanya: tidak apa-apa juga. Tapi saya tetap khawatir. Apakah sisa gigi itu akan menjadi masalah untuk si anak nantinya?
Terima kasih atas perhatian dan jawaban yang diberikan.
Best regards, Indah.

Jawaban:
Ibu Indah yang baik, terimakasih atas pertanyaannya. Saya merasa bersyukur atas concern Ibu terhadap kondisi kesehatan ananda tercinta. Sekali lagi, terimakasih, ya Ibu.

Sebelumnya saya butuh informasi, saat pertama dulu, dari manakah Ibu mengetahui bahwa gigi taring kanan permanen rahang atas sang Buah Hati akan tumbuh dan berposisi miring? Apakah Ibu mengetahuinya dari dokter gigi ananda Ibu, berdasarkan pemeriksaan klinis? Apakah juga dari hasil pemeriksaan rontgen photo gigi si Kecil, setelahnya?

Ataukah berasal dari pengamatan Ibu pribadi? Andai "iya", apakah bagian tepi incisal gigi telah tampak kasat mata dalam rongga mulut si Kecil saat itu? Bagaimana Ibu bisa mengetahui bahwa sang gigi tumbuh miring? Apakah proporsi mahkota giginya telah keluar cukup besar?

Seperti sudah saya bahas dalam beberapa article lama saya di tribunnews terkait topic ini, secara normal alamiah, proses mulai bererupsi (tumbuh)nya sang gigi permanen pengganti akan diawali oleh proses keluarnya mahkota sang gigi permanen ke dalam rongga mulut, diikuti dengan proses penyempurnaan pembentukan akar sang gigi permanen pengganti, beriringan dengan mulai beresorbsinya gigi susu "penunjuk jalan" sang gigi permanen yang dimulai dari ujung akar sang gigi susu.

Pada gilirannya, ketika proses berlangsung sempurna, akar gigi susu akan teresorbsi maksimal, hingga mahkota sang gigi susu tidak lagi memiliki penyangga (akar) yang kokoh, sehingga akan tanggal spontan. Hal yang umum terjadi dengan pendarahan minimal, serta menyisakan bagian tepi gigitan (incisal/oclusal) gigi permanen pengganti di area bekas sang gigi susu. Gigi permanen pengganti siap bererupsi di posisi idealnya.

Oleh satu dan lain hal, semisal kejadian trauma/benturan fisik terhadap sang gigi susu maupun kejadian infeksi dapat menghambat proses normal alamiah ini. Bagaimana dengan ananda tercinta, Ibu?

Pada kasus anomali ini, akar gigi susu bisa saja tidak beresorbsi maksimal bahkan masih utuh ketika gigi permanen penggantinya telah siap bererupsi menggantikannya. Dampaknya, gigi permanen pengganti dapat tumbuh tidak di area lengkung gigi-geligi idealnya. Umumnya, dengan persetujuan pasien dan wali pasien, dokter gigi akan mencabut gigi susu dimaksud.

Di dalam prakteknya, kejadian anomali patahnya gigi bisa saja terjadi dalam proses pencabutan sang gigi susu, oleh satu dan lain hal. Sepanjang gigi yang dicabut tersebut tidak dalam kondisi terinfeksi, kadang kala dokter gigi memutuskan membiarkan akar gigi sementara waktu dalam rahang, untuk menghindari trauma psikologis berlebihan dari pasien anak yang mungkin saja didapati sudah dalam kondisi kesakitan/ketakutan, dan menunggu waktu tepat selanjutnya, sambil memantau perkembangannya.

Harapan idealnya, akar gigi akan terdorong mendekati  rongga mulut, sehingga kelak mudah diambil/dicabut, tanpa perlu tindakan operatif yang lebih kompleks bagi si Kecil, Ibu.. Karena pada prinsipnya, secara alamiah tubuh kita memiliki mekanisme alamiah mendorong  sisa akar mendekati permukaan rongga mulut kita, Ibu.. Kedua, proses erupsinya gigi permanen pengganti dapat pula mendorong sisa akar gigi susu tersebut ke permukaan rongga mulut si Kecil.

Nah, bila sekian lama kemudian belum tampak tanda munculnya sang sisa gigi susu, maka dokter gigi akan melakukan pemeriksaan photo rontgen. Dalam kasus tertentu, ketika sisa akar gigi sehat dan wujudnya tidak tajam, serta proses penutupan luka bekas pencabutan gigi menutup dengan sempurna, keberadaan sisa akar belum perlu dirisaukan. Tetapi upaya pengontrolan berkala seyogyanya tetap rutin dilakukan, dengan ataupun tanpa keluhan.

Tetapi, bila ternyata sisa akar tersebut berasal dari gigi yang terinfeksi hingga saluran akarnya, maka sisa akar harus sesegera mungkin diambil, Ibu..  Mengapa demikian? Karena sisa akar tersebut dapat menjadi focal infection bagi tubuh si Kecil. Proses infeksinya akan terus berlangsung dan berlanjut. Pada gilirannya dapat menginfeksi tubuh secara general. Pada kasus yang telah butuh perhatian ekstra biasanya ditandai oleh timbulnya demam pada anak, serta area meradang pada sekitar keberadaan sisa akar gigi.

Saran saya, silakan menghubungi dokter gigi spesialis anak untuk dapat dilakukan pemeriksaan langsung yang lebih cermat dan teliti, demi kesehatan ananda tercinta.

Demikianlah penjelasan saya, Ibu. semoga bermanfaat. Salam saya untuk si Kecil, yea Ibu.. Juga untuk Ibu dan seluruh Keluarga. Salam sehat.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas