Obat Pelangsing Bisa Rusak Lever
Sebagai wanita yang cerdas, seharusnya kita juga harus lebih berhati-hati dalam memilih metode penurunan berat badan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai wanita yang cerdas, seharusnya kita juga harus lebih berhati-hati dalam memilih metode penurunan berat badan. Jangan sembarangan membeli obat pelangsing yang dijual bebas.
Obat pelangsing atau obat anti-obesitas sebenarnya adalah obat keras sehingga memerlukan resep dokter dan diperlukan konsultasi untuk menentukan dosis yang tepat.
Salah satu bahaya dari konsumsi obat anti-obesitas sembarangan adalah kerusakan lever dan hepatitis. Hal tersebut sudah dibuktikan di Hawaii, Amerika Serikat. Pemerintah menarik suplemen penurun berat badan OxyElite Pro.
Dalam sebuah penyelidikan, terbukti ada 10 laporan kasus gagal lever akut setelah mereka mengonsumsi obat tersebut.
Meski suplemen tersebut tidak beredar di Indonesia, tetapi sebaiknya Anda lebih bijaksana sebelum mengonsumsi obat pelangsing.
Bila Anda mengonsumsi obat, suplemen, atau herbal penurun berat badan, waspadai munculnya tanda-tanda berbahaya. Misalnya, rasa nyeri atau tidak nyaman pada perut, kelelahan, nafsu makan hilang, mual dan muntah, serta kulit atau mata menjadi kuning.
Obat pelangsing juga seharusnya tidak membuat kita buang air kecil atau buang air besar terus-menerus karena bisa menyebabkan dehidrasi.
Tentu saja, pilihan paling aman untuk menurunkan berat badan adalah pengaturan pola makan yang diimbangi dengan rutin berolahraga. Pada akhirnya, tujuan jangka panjang dari diet bukanlah semata menjadi langsing, melainkan juga menjadi sehat.