Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ini Dampak Buruk Kelelahan

Meninggalnya Mita Diran, copy writer yang diduga meninggal akibat kelelahan dalam bekerja ramai dibicarakan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ini Dampak Buruk Kelelahan
facebook
Mita Diran 

TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya Mita Diran, copy writer yang diduga meninggal akibat kelelahan dalam bekerja ramai dibicarakan. Optimisme Mita masih kuat walau sudah bekerja selama 30 jam jadi bahan obrolan di jejaring sosial.

Tweet terakhir ejaring sosial @mitdoq "30 hours of working and still going strooong", demikian tulis Mita.

Peristiwa meninggalnya Mita menjadi pelajaran buat kita semua, jangan tertipu dengan perasaan dan semangat, kuat secara psikis belum tentu kuat secara fisik. Bicara soal managemen waktu, kita selalu diminta untuk mengatur waktu-waktu kehidupan kita agar bisa tetap hidup sehat.

Secara umum, waktu 24 jam sebaiknya dibagi 3: 8 jam untuk bekerja keras, 8 jam untuk bekerja ringan dan 8 jam untuk tidur. Pada kenyataanmnya waktu ini bisa bergeser sesuai dengan kebutuhan. Misal tidur hanya 6 jam, bekerja keras 10 jam, tetapi jika bergesernya terlalu ekstrim misal 24 jam tersebut tidak tidur bahkan 30 jam tidak tidur, pasti kondisi ini akan mengganggu keseimbangan tubuh kita.

Kenapa kita perlu istirahat dan tidur? Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dalam tulisannya yang dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com menjelaskan tubuh manusia bukan mesin. Tubuh kita perlu istirahat.

Tubuh harus diberi kesempatan untuk melakukan regenerasi. Tubuh harus diberi kesempatan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Apabila kondisi ini tidak terjaga, pasti akan terjadi gangguan.

"Apalagi ada suplemen yang dikonsumsi untuk mempertahankan semangat untuk tetap "alert" atau melek tadi," kata Ketua PAPDI Jaya itu.

Berita Rekomendasi

Kerja tubuh kita ini ada batasnya, tubuh manusia pun perlu istirahat. Jika terus dipaksa beraktivitas, maka tubuh kita akan mengalami kelelahan. Dampak kelelahan ini adalah gangguan kesehatan secara umum, kambuhnya berbagai penyakit kronis dan menurunnya daya tahan tubuh seseorang. Kelelahan serta stress yang tinggi juga akan sangat mengganggu proses metabolisme dan hormonal didalam tubuh kita.

Kelelahan terjadi karena dipaksanya fisik dan mental kita untuk bekerja secara terus menerus tanpa istirahat yang cukup. Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat seperti bising, suhu ruangan yang panas serta asap rokok di dalam ruangan memperburuk kelelahan yang terjadi tersebut.

Dampak kelelahan ini dapat berakibat serius bagi kesehatan. Kondisi ini diperburuk jika seseorang yang kurang tidur istirahat tersebut tetap mengkonsumsi rokok yang terus menerus disertai konsumsi suplemen dan minuman berenergi yang umumnya mengandung ginseng dan kafein.

Kafein memang bisa membuat kita tetap "bangun", tetapi kafein juga mempunyai efek samping ke jantung. Penggunaan kafein yang tinggi bisa membuat jantung berdebar-debar, tekanan darah menjadi tinggi.

Asam lambung juga bisa meningkat karena asam lambung yang tinggi. Kafein juga mencetuskan buang air kecil yang berlebihan sehingga membuat kita bisa kekurangan cairan (dehidrasi). Apalagi jika kita bekerja di ruangan dengan AC, cenderung kita tidak haus dan kurang minum. Menurut saya tidak bijaksana kalau kita memaksa tubuh kita bekerja dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung kafein dan karbohidrat tersebut.

Kelelahan berhubungan dengan berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan sistem pencernaan, gangguan sistem jantung dan pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak serta penurunan daya tahan tubuh. Apalagi pada seseorang yang memang sudah mempunyai permasalahan pada sistem pembuluh darahnya, baik di otak maupun di jantung. Kelelahan yang "sangat", disertai konsumsi suplemen yang mengandung kafein dapat mencetuskan terjadi pecahnya pembuluh darah di otak apalagi yang kebetulan sudah ada kelainan pembuluh darah otak yang tidak terdeteksi sebelumnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas