TRIBUNNEWS.COM - Sama seperti kolekstrol, lemak terbagi menjadi dua jenis, yaitu lemak baik yang dikenal sebagai lemak coklat, dan lemak jahat atau lemak putih.

Lemak coklat memiliki andil yang cukup besar bagi kesehatan tubuh. Lemak ini mengeluarkan panas yang memicu kinerja metabolisme tubuh.

Dengan kata lain, lemak coklat membantu tubuh memangkas lemak-lemak jahat yang tak lain adalah lemak putih. Bukan rahasia umum lagi,lemak putih yang menimbun merupakan cikal bakal penyakit jantung, stroke, hingga diabetes.  

Sayang, stok lemak coklat tergerus seiring pertambahan usia. Demikian temuan para peneliti di University of Shizuoka, Jepang, setelah meneliti gen pada tikus yang mengalami obesitas. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di FASEB Journal.

Dr. Gerald Weissmann, Editor-in-Chief FASEB Journal, mengatakan inilah alasan mengapa menurunkan berat badan semakin sulit di saat usia semakin senja.

"Kita harus bersiap mengonsumsi banyak salad dan protein, lalu berolahraga lebih keras dibandingkan kaum muda," ujarnya, seperti dikutip Tribunnews.com dari DailyMail.

Pada penelitian tersebut, para peneliti juga menemukan kemungkinan cara merubah metabolisme yang dapat mengaktivasi ulang lemak coklat.

Ia berharap studi tersebut dapat membuka jalan bagi para ahli untuk menemukan perawatan termutakhir untuk penyakit yang berkaitan dengan obesitas seperiti diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, dan kanker.  (Tribun Jakarta/Daniel Ngantung)