Banyak Pengungsi Kelud Terluka
Dibandingkan korban Infeksi Saluran Pernafasan Atas, korban luka-luka justru mendominasi warga korban meletusnya Gunung Kelud.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dibandingkan korban Infeksi Saluran Pernafasan Atas, korban luka-luka justru mendominasi warga korban meletusnya Gunung Kelud.
Ini tergambar dari keluhan masyarakat saat lembaga kemanusiaan nasional PKPU melakukan pemeriksaan kesehatan di tiga dusun.
"Penyakit luka (korengan) akibat terjatuh dari saat menggungsi, kejatuhan genteng, dan jatuh saat bersih-bersih rumah mereka. Sisanya kena penyakit ISPA," kata Manajer Humas Lembaga kemanusiaan nasional PKPU kepada Tribunnews, Rabu (19/2/2014).
Tiga titik layanan kesehatan tersebut yakni di rumah Babinkamtibmas Polsek Puncu Prikatminto Jalan Puncak RT.03.RW.01 Dusun Parang Agung Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu. Di lokasi ini tim kesehatan PKPU dapat melayani sebanyak 67 pasien.
Bekerjasama dengan Group 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosuro berlokasi di halaman Koramil Puncu, Dusun Sukomoro, Desa Puncu, Kecamatan Puncu. Di sini tim melayani 45 pasien.
Yang ketiga bertempat dirumah Ketua RW.01 Tukimin , Dusun Lahar Pahang, Desa Puncu, Kec. Puncu. Di lokasi ini terlayani sebanyak 37 pasien yg berobat.
"PKPU menerjunkan masing-masing lima dokter dan perawat, dua apoteker, dua ambulans, tim Kesehatan PKPU mengadakan layanan kesehatan di tiga titik desa yang terletak di radius 5 km dari gunung Kelud," kata Sukismo.
Ditambahnya walaupun warga yang tertimpa musibah gunung Kelud sudah kembali kerumah masing-masing, namun aktivitas masih lumpuh. Sebagian rumah mereka ada yang hancur atapnya akibat hujan batu dan pasir.
"Setelah lelah di pengungsian, saat inipun mereka tetap lelah dengan memperbaiki dan membersihkan rumah mereka sendiri, yang akhir membuat warga banyak yang jatuh sakit. Untuk itulah layanan kesehatan ini kami berikan," katanya.