Polusi Batubara, Rakyat Indonesia 20 Persen Lebih Berisiko Kena Kanker
Dari data Greenpeace International, masyarakat Indonesia berpotensi kena kanker 20 persen lebih banyak daripada negara lain.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari data Greenpeace International, masyarakat Indonesia berpotensi kena kanker 20 persen lebih banyak daripada negara lain.
Hal itu dikarenakan polusi akibat pembangkit listrik yang menggunakan batubara.
Anggota Greenpeace International, Lauri Myllyvirta menjelaskan polusi dari pembangkit listrik batubara, mengeluarkan zat PM25 yang berbahaya bagi manusia. Zat tersebut membuat orang mengidap kanker.
"Berpotensi 20 persen kena kanker paru-paru akibat polusi udara, karena partikel PM25 ada 25 juta orang meninggal setahun," ujar Lauri, Minggu (23/2/2014).
Hal yang menyebabkan PM25 bisa tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, karena pemerintah tidak mempunyai teknologi pengawasan. Dalam hal ini semua polusi yang terbuang dari pembangkit listrik batubara tidak pernah dipantau apakah berbahaya atau tidak.
"Pembangkit batubara paling besar menghasilkan zat CO2, PM2 dan merkuri diudara," jelas Lauri.
Lauri menambahkan dibandingkan negara lain, pemerintah Indonesia sudah jauh ketinggalan dalam hal pencegahan dan pengawasan polusi udara. Lauri menyebutkan Cina sudah melakukan pengawasan polusi udara yang bisa dipantau melalui online.
"Di Cina punya pengawasan ditampilkan secara online," papar Lauri.
Fajar Pratama