TRIBUNNEWS.COM - Sebuah anekdot berbunyi, lebih baik jaga jarak dengan perempuan yang sedang haid jika sedang tak ingin cari masalah. Anggapan ini bisa jadi tak berlebihan, mengingat selama siklus ini mood wanita memang sulit sekali ditebak. Mudah marah, tidak percaya diri, bahkan kesalahan sepele saja bisa membuatnya mengoceh tak henti.

"Istilahnya, perempuan yang sedang haid itu suka `senggol bacok'. Ia sering mengalami moodswing selama masa PMS alias premenstrual syndrome karena terjadi perubahan hormon dalam dirinya," ujar Dr.dr Inge Permadhi, MS, SpGK , setengah berkelakar.

Lebih lanjut ia menjelaskan, memasuki masa PMS memang membuat suasana hati naik-turun.

"Pasalnya, pada masa tersebut berbagai gejala yang ditandai perubahan fisik maupun emosi berkumpul. Keluhan seperti kram perut, kepala berkunang-kunang, wajah pucat, lemas, serta emosi tak stabil, umum terjadi," ujar dokter spesialis gizi ini saat menjadi pembicara dalam peluncuran Sangobion Femine '30 Hari Aktif dan Segar' yang diadakan PT. Merck Tbk, Indonesia.

Perubahan hormonal tersebut pun tak jarang membuat wanita merasa lebih gemuk dan mendapati berat badannya tiba-tiba naik. Pada beberapa wanita, hal ini bahkan menyebabkan dirinya merasa tak percaya diri di depan cermin dan merasa tak pantas mengenakan pakaian apapun yang ia miliki. Apakah ini sugesti semata atau kenaikan berat badan benar terjadi?

Ternyata, menjelang masa haid wanita memang lumrah mengalami kenaikan berat badan. "Pasalnya, perubahan hormonal yang terjadi pada wanita menyebabkan mereka mengikat dan menyimpan air dalam tubuh selama menstruasi," ujarnya saat ditemui di sela-sela acara peluncuran.

Sebuah jurnal kesehatan pun mengungkapkan bahwa hormon estrogen yang banyak diproduksi menjelang haid memang bersifat mengikat lemak dan air di dalam tubuh. Maka, tak heran beberapa wanita merasa tak percaya diri dan lebih sensitif menjelang siklus haid tiba. (Tabloidnova.com/Annelis Brilian)