Laporan Wartawan Wartakota, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengobatan alternatif tengah menjadi sorotan miring masyarakat setelah terbongkarnya kasus dugaan adanya penyimpangan pengobatan yang dilakukan Guntur Bumi (32) terhadap banyak pasiennya.

Ketua Dewan Pakar Asosiasi Pengobat Alternatif Ramuan Tradisional  Indonesia (Aspetri) Jawa Barat, Ina Soviana, memiliki trik menangkal perngobatan alternatif  yang melakukan praktik nakal. Caranya ialah dengan meleburkan ke dalam organisasi yang resmi dan sah secara hukum.

"Kalau sudah ada wadahnya, masyarakat tinggal melapor ke organisasi itu jika menemukan ada pelaku pengobatan alternatif yang nakal," kata Jang Ana --sapaan Ina Soviana-- saat dihubungi melalui teleponnya, Senin (24/3/2014) malam.

Menurut Jeng Ana, wadah atau organisasi cukup berperan penting untuk memantau sekaligus meningkatkan pekerjaan para pelaku pengobatan alternatif di Indonesia. Lewat wadah itu, lanjut dia, masyarakat akan lebih mudah mengontrol.

Perempuan yang dijuluki Ratu Herbal Indonesia itu menuturkan, organisasi resmi para pelaku pengobatan alternatif, seperti Aspetri, akan solid dan kuat seiring dengan perkembangan dunia pengobatan alternatif yang terus tumbuh.

"Pengobatan alternatif akan diterima masyarakat jika dapat memperbaiki citra pengobat alternatif yang belakangan ini sudah tercoreng akibat ulah segelintir oknum," cerita Jeng Ana yang memiliki sejumlah klinik di seluruh Indonesia itu.

Aspetri yang dipimpinnya, lanjut Jeng Ana, juga mempunyai kode etik. Jika ada anggotanya yang melanggar, akan dikenakan sangsi. Jeng Ana tak bersedia bicara banyak soal praktik pengobatan yang dilakukan Guntur Bumi itu.

Apalagi, pengobatan alternatif yang dilakukan mantan suami penyanyi Puput Melati (31) itu tak terdaftar dalam organisasinya. Rencananya, Jeng Ana akan mendirikan rumah sakit herbal pertama di Indonesia. (kin)