Ini Cara Cegah Sembelit Saat Puasa
Pola makan akan mengalami perubahan saat puasa, ketila mendapat asupan makanan dan minuman. Salah satu hal yang harus dicegah sembelit
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Asupan makanan harus menjadi perhatian, karena tanpa memperhatikan kandungan yang kita makan bisa berakibat pada gangguan pencernaan atau gangguan lainnya.
Terlebih saat berpuasa, pola makan akan mengalami perubahan, dimana selama kurang lebih 12 jam tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman. Salah satu hal yang harus dicegah adalah terjadinya sembelit.
Tanpa adanya pengaturan asupan makanan yang seimbang, seperti serat akan terjadi gangguan dalam sistem pencernaan, termasuk pada sistem pembuangan kotoran. Hal inilah yang membuat seseorang mengalami kesulitan buang air besar atau sembelit.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Sub Spesialis Pencernaan RSCM, Ari Fachrial Syam SpPD-KGEH MMB bila seseorang mengalami kesulitan buang air, jangan disepelekan.
Karena hal tersebut bisa menimbulkan terjadinya komplikasi bahkan kanker.? Untuk mengetahui seseorang terkena sembelit atau konstipasi yakni buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu.
"Jadi walau BAB bentuknya normal. Tapi kurang dari tiga kali dalam seminggu, harus diwaspadai," katanya dalam sebuah acara belum lama ini.
Bila mengalami gejala seperti ini, harus segera ditangani agar kotoran yang seharusnya dikeluarkan tidak membentuk kerak di dinding usus dan bersifat racun yang bisa menyebabkan perdangan?.
"Karena itu, asupan yang harus diperhatikan seperti air minum yang cukup, makanan berserat minimal 25 gram sehari dan ditunjang dengan aktivitas fisik," katanya.
Menurut Senior Brand Manager Dulcolax, Indra Sugiharjo,? sembelit masih kerap diabaikan oleh sebagian orang. Bahkan kerap dianggap enteng, padahal salah satu faktor pemicu kanker usus adalah sembelit yang dibiarkan terus berlangsung.
Gejala sembelit menurut Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia 2010-Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia, ada beberapa gejala yang harus diperhatikan antara lain, ?mengejan (selama 25% defekasi atau lebih), fases yang keras (pada 25% defekasi/lebih), dan BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.
Karena itu, katanya, penting untuk memahami gejala, faktr resiko, serta mengatasinya. Dan untuk memudahkan mengetahui tentang sembelit, PT Boehringer Indonesia membuka website www.bebassembelit.com yang bertujuan untuk memberikan informasi seputar masalah sembelit yang sering dialami orang Indonesia. (tif)