Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Duduk Mengemudi Berjam-jam Berpotensi Kena Gangguan Syaraf Tepi

Jangan remehkan gejala kesemutan, mati rasa atau nyeri di pergelangan tangan atau punggung.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Duduk Mengemudi Berjam-jam Berpotensi Kena Gangguan Syaraf Tepi
KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko
Kendaraan terjebak kemacetan setelah melewati gerbang Tol Cikampek, Jawa Barat, Kamis (24/7/2014). Dari pukul 00.00 hingga pukul 15.00 WIB, sebanyak 23.623 kendaraan telah melewati gerbang tol tersebut dengan puncak jumlah kendaraan yang melintas per jam sebanyak 2.619 kendaraan. Puncak arus mudik di gerbang tol tersebut diperkirakan berlangsung pada hari ini, Jumat (25/7/2014). KOMPAS/FREGANATA INDRA RIATMOKO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bagi pemudik yang baru melakukan perjalanan hari ini (25/7), siap-siap menghadapi kemacetan panjang. Sehingga harus berkendara berjam-jam, bahkan sampai belasan atau puluhan jam. Jangan remehkan gejala kesemutan, mati rasa atau nyeri di pergelangan tangan atau punggung.

Agar perjalanan benar-benar menyenangkan, tak ada salahnya mengantisipasi segala kemungkinan sejak dini. Tak hanya kemungkinan celaka, stres atau kaki dan punggung pegal, tapi juga risiko menghadapi problem saraf atau neuropati karena macet panjang di jalur mudik.

Problem saraf kini bukan lagi monopoli orang tua, lo.  Macet yang makin parah merupakan salah satu faktor yang membuat bikers dan orang-orang yang mengemudi dalam jangka waktu lama kini menjadi kelompok berisiko tinggi mengalami neuropati atau gangguan saraf tepi.

“Penyebabnya bisa penyakit atau trauma, seperti bagian tubuh yang tertekuk dalam jangka waktu lama dan menyebabkan saraf terjepit dan aliran darah tak lancar. Salah satunya naik motor atau nyetir,” terang dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), spesialis saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Menurut data penelitian Perilaku Konsumen dan Lifetyle oleh MarkPlus Insight, pada tahun 2014, mengendarai mobil dan motor menyumbang risiko problem saraf sampai 58,5 persen. Disusul duduk dalam waktu lama antara 5-7 jam, biasa dialami pekerja kantor atau pengemudi sebesar 53,7 persen.

Nyetir atau naik motor, bisa jadi problem saraf bila gerakan dalam posisi yang salah dilakukan berulang-ulang. Seperti gerakan menekan tuas-tuas kopling dan rem saat naik motor, posisi duduk yang salah, terlalu miring, terlalu tegak,  bikin punggung tertekuk atau bahu dan leher tegang.

“Gerakan berulang-ulang pergelangan tangan ke atas dan ke bawah dapat menyebabkan tendon di pergelangan tangan mengalami peradangan. Akhirnya menekan saraf di pergelangan tangan,” lanjut Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) Pusat ini sambil mencontohkan gerakan menekan tuas-tuas motor.

BERITA TERKAIT

Tak hanya bikers, pengendara mobil pun bisa menghadapi risiko ini. “Duduk dalam posisi salah, menyebabkan tulang belakang tertekuk atau tidak lurus. Kalau terus dilakukan dalam waktu lama, enggak cuma neuropati problem yang muncul bisa lebih banyak,” imbuh Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S, Ketua Umum PERDOSSI.

Tags:
Sumber: Otomotif Net
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas