Ibu Perokok, Janinnya Berisiko Alzheimer
Alzheimer sebetulnya tidaklah selalu menyerang di saat usia sudah tergolong lanjut. Gejala-gelanya berpotensi lebih cepat muncul bahkan seusia janin.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat belum sepenuhnya mewaspadai penyakit alzheimer lantaran masih menganggap alzheimer sebagai penyakit kaum lanjut usia. Padahal, alzheimer berpotensi menyerang lebih cepat bila tidak melakukan pencegahan sedini mungkin.
Dr. Yuda Turana, ahli saraf Unika Atmajaya menjelaskan alzheimer yang identik dengan kepikunan tergolong sebagai penyakit degeneratif atau penyakit yang muncul seiring proses penuaan, sehingga umum dialami kaum lanjut usia atau 60 tahun ke atas.
Kendati begitu, alzheimer sebetulnya tidaklah selalu menyerang di saat usia sudah tergolong lanjut. Gejala-gelanya berpotensi lebih cepat muncul di usia muda, bahkan seusia janin. Ini tak lepas dari gaya hidup yang buruk, merokok contohnya.
"Ibu yang merokok menghasilkan janin dengan kemampuan kognitif yang buruk sehingga bertumbuh menjadi anak yang kurang kreatif. Ini cikal bakal alzheimer dini," terangnya saat temu media The Color Run Jakarta, Rabu (15/10/2014).
Asap rokok mengandung radikal-radikal bebas yang membunuh sel-sel baik dalam otak. Efeknya, perkembangan otak tidak berjalan optimal. Polusi udara kian memperburuk komdisi ini.
Selain merekok, faktor risiko penyakit bersifat kronis ini juga mencakup kurang berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi, dimensia, riawayat trauma kepala berat dan faktor keturunan.
Gejala umum alzheimer antara lain mengalami gangguan daya ingat, sulit fokus, gangguan berkomunikasi, sulit fokus melakukan aktivitas sehari-hari, emosi labil, menarik diri dari pergaulan, dan sulit melakukan kegiatan familiar seperti menyetir atau membaca.
Sampai saat ini, belum ada obat yang mampu menyembuhkan azheimer. Obat-obatan yang ada bersifat memperlambat progresivitas penyakit. Namun bisa diperlambat gejalanya dengan menerapkan pola hidup sehat.
Olahraga rutin merupakan solusi paling efektif karena dengan banyak bergerak, otak ikut terstimulasi. Lari bisa menjadi pilihan karena bisa dilakukan bersama-sama sehingga mampu memperat kedekatan emosi sekaligus bersosialisasi. Inilah yang memotivasi Color Run kedua yang disponsori CIMB Niaga untuk ikut mengampanyekan kepedulian alzheimer.
Selain itu, mengonsumsi makanan bergizi yang tinggi kandungan antioksidannya seperti apel dan brokoli juga perlu. Antioksidan berperan melawan radikal bebas.