Jangan Berobat ke Luar Negeri, Banyak Pasien WNI yang Dibohongi
Selain hasilnya tidak optimal banyak dari WNI yang berobat di luar negeri seperti Singapura atau Malaysia hanya dibohongi
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) diminta tidak terlalu memuja pengobatan kesehatan di luar negeri. Selain hasilnya tidak optimal banyak dari WNI yang berobat di luar negeri seperti Singapura atau Malaysia hanya dibohongi saat memeriksakan kesehatannya.
"Pasien dari Indonesia banyak yang dibohongi. Di Singapura pelayanannya juga lambat,” ujar Anggota DPR dari Fraksi Partai PDI Perjuangan Imam Suroso di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/10/2014). Tidak hanya itu, Imam juga mengaku memiliki pengalaman buruk saat berobat di luar negeri.
Ketika itu, ia membawa anaknya di salah satu rumah sakit di Singapura. Salah satu hambatan, katanya, ialah menyangkut komunikasi. “Saya sudah pernah membuktikan sendiri. Dokternya berbahasa Inggris sulit lakukan pendalaman. Kendala bahasa inilah yang membuat banyak pasien asal Indonesia tidak memahami prosedur pengobatan yang mesti ditempuh,” ucapnya.
Karena itulah Imam berharap kepada pemerintah Indonesia agar terus melakukan upaya strategis demi menekan jumlah pasien WNI ke luar negeri. Berobat di dalam negeri katanya lebih baik karena belum tentu fasilitas pengobatan atau tenaga medis di luar negeri unggul.
“Fasilitas pengobatan maupun tenaga medis di luar negeri tidak selamanya lebih unggul. Peralatannya lebih canggih kita. Sumber dayanya (tenaga medis) juga lebih hebat kita,” katanya.
Menurutnya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri terkadang hanya mengedepankan gengsi sosial.
"Dokter-dokter Singapura dan Malaysia dulu belajarnya dari kita,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.