Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Dalam Sebatang Rokok Terkandung 4.000 Zat Kimia Berbahaya, Membunuh 46 Orang Tiap Jam

Bayangkan, tiap batang rokok mengandung 4.000 zat kimia berbahaya. Di Indonesia, rokok membunuh 46 orang tiap jam.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Dalam Sebatang Rokok Terkandung 4.000 Zat Kimia Berbahaya, Membunuh 46 Orang Tiap Jam
Stop merokok, sekarang juga! 

TRIBUNNEWS.COM - Bagi sebagian besar orang, merokok sudah menjadi ritual yang sulit ditinggalkan. Padahal, rokok membahayakan hampir semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit yang berakibat ke kesehatan.

Dokter spesialis paru RS Global Medika, dr. Frans Abednego Barus, SpP, mengatakan, rokok menimbulkan efek jangka panjang terhadap kesehatan. "Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 4.000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan," katanya.

Zat kimia itu ada yang bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim.

Rokok juga bisa memicu pengerasan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung, hipertensi, stroke, osteoporosis, kemandulan, tuberkulosis (TBC), dan impotensi. "Penyakit terparah yang menjangkiti perokok adalah kanker paru-paru dan kanker rahim," ujar dr. Frans.

Menurutnya, rokok saat ini menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Survei Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) tahun 2007, menyebutkan, setiap jam sekitar 46 orang  meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan oleh zat yang terkandung di dalam rokok.

Biasanya, para perokok akan merasakan gejala penyakit di kemudian hari. Ia mencontohkan, bila seseorang merokok pada usia 20 tahun, maka ia akan merasakan gejala kemunculan penyakit akibat rokok pada usia 55 tahun sampai 65 tahun.

Kondisi ini berlaku bagi perokok laki-laki maupun perempuan.  "Saya menyarankan bagi perokok segeralah berniat untuk berhenti dari kegiatan merokok, karena yang dapat memberhentikan hanyalah niat dan tekad kuat dari masing-masing perokok itu sendiri," jelas Frans.

Berita Rekomendasi

Ia menyarankan, para perokok untuk melakukan pencegahan penyakit sejak dari dini. Caranya dengan melakukan check up dan rontgen paru setiap enam bulan sekali. "Dengan begitu, akan ketahuan kondisi paru-paru Anda agar tidak terlambat untuk mengobatinya," ujarnya.

Selain perokok aktif, perokok pasif juga berisiko terpapar zat berbahaya di dalam kandungan rokok. Bahkan, efek yang ditimbulkan bisa lebih berbahaya. Soalnya, zat yang terkandung dalam asap rokok itu lebih berbahaya bagi yang mengisapnya.

Pemicu jantung koroner
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS. Siloam Hospitals, dr. Vito Damay, Sp.JP, M.Kes, mengatakan, hampir semua zat yang terkandung di dalam rokok dapat memicu terjadinya penyakit jantung. Sulit untuk mendeteksi zat mana yang paling berpotensi menyerang jantung. Hal ini dikarenakan hampir semua racun di dalam zat yang menjadi bahan pembuat rokok dapat menyerang organ tubuh manusia. "Salah satunya penyebab utama jantung koroner. Ini bermula dari sumbatan pembuluh darah, sehingga aliran darah berkurang yang dapat menyerang jantung," jelasnya.

Menurut Vito, dari sebuah penelitian, diketahui bahwa menghirup asap rokok dalam beberapa menit saja dapat menimbulkan penurunan fungsi jantung meski masih di tingkat ringan.

Selain berbahaya terhadap paru-paru dan jantung, rokok juga berbahaya terhadap kesehatan kulit. Santoso Basuki, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Saiful Anwar Malang, mengatakan, kulit wajah yang terkena paparan asap rokok dalam waktu lama rentan terserang jerawat.  

Selain itu, kandungan nikotin dan tar juga dapat menimbulkan kerutan di seputar area mulut dan menyebabkan penuaan dini. (Izzatul Majidah)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas