Banyak Penderita Kusta Memandang Dirinya Rendah
Berbagai stigma yang dialami penderita kusta menyebabkan mereka harus menyendiri, dijauhi lingkungan bahkan keluarga sendiri.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai stigma yang dialami penderita kusta menyebabkan mereka harus menyendiri, dijauhi lingkungan bahkan keluarga sendiri.
Padahal penanganan yang dilakukan secara dini akan mampu menyembuhkan. Perlu juga kampanye untuk tidak perlu takut berhubungan dengan penderita kusta yang sudah diobati.
Berdasarkan survei di Subang, Malang, Gresik dan Bone, umumnya stigma yang dihadapi penderita adalah menjadi penyebab masalah keluarga, memandang rendah diri sendiri.
"Orang dengan kusta rentan problem dalam perkawinan, memandang diri sendiri rendah hingga dan sulit mendapatkan kerjaan," kataKetua Komite Ahli Eliminasi Kusta dan Frambusia Dr. dr. Hariadi Wibisono, MPH di Jakarta belum lama ini.
Mereka juga sempat ditolak di pelayanan kesehatan, dilarang mengikuti pemilu, ditolak di transporasi umum, diitolak di restoran, dikeluarkan dari sekolah sempai diceraikan sampai tidak bisa menikah.
Ia mendorong pemerintah daerah dan dewan punya komitmen melakukan eliminasi. "Perlu kampanye tidak perlu takut bagi yg sudah diobati tapi tidak yg belum diobati. Kusta dapat disembuhkan dengan tuntas," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.