Pendamping Lansia Harus Profesional
Pendamping lansia atau Caregiver tidak hanya menemani, tetapi harus berperan 'menggantikan' orang-orang terdekat lansia
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
![Pendamping Lansia Harus Profesional](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20130902_warga-miskin-terima-blsm-di-semarang_2490.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendamping lansia atau Caregiver tidak hanya menemani, tetapi harus berperan 'menggantikan' orang-orang terdekat lansia yang menjadi tanggungjawabnya.
"Tenaga pendamping harus profesional, mempunyai perhatian yang lebih. Jangan sampai lansia yang didampinginya merasa kesepian," kata Direktur Pelayanan Sosial Lansia Kementerian Sosial, Tuti Haryati, di Jakarta, Sabtu (14/2/2015).
Pendamping harus mampu menjadi penganti posisi anak atau keluarga orang yang dijaganya. Umumnya lansia ingin mencurahkan perhatian atau curhat.
Di sinilah peran pendamping lansia, untuk menjadi pendengar yang baik. Jika berbagai cara ini dilakukan akan mampu meningkatkan kualitas hidup lansia yang dijaganya. "Jadi jangan sampai lansia walaupun ada pendamping masih merasa sendiri dan tidak tahu mau curhat ke siapa," katanya.
Lansia umumnya tidak mudah melupakan kebersamaan dengan keluarga. "Bagaimana membayangkan dari awalnya keluarga besar, lalu hilang satu per satu. Tentu membawa kesedihan. Di sini peran pendampingnya.
Kementerian Sosial telah menyiapkan tenaga pendamping lansia di level non institusi. Kemensos belum memperoleh data jumlah lansia yang dibutuhkan pendamping.
Ia mendorong penyedia jasa layanan pendamping lansia mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhan lansia. "Yayasan harus memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas termasuk dalam menyiapklan pendamping," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.