Susahnya Meminta Kaum Hawa Jalani Pap Smear
Jumlah pasien kanker serviks semakin banyak dari hari ke hari.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Jumlah pasien kanker serviks semakin banyak dari hari ke hari.
Menurut dr Hari Nugroho SpOG, pakar onkologi obstetri dan ginekologi RSU dr Soetomo, yang tak kalah meresahkan adalah awareness masyarakat terhadap penyakit kanker serviks.
"Kalau ditanya apa itu tahu thek, saya yakin 99 orang Surabaya tahu. Tapi kalau ditanya soal kanker serviks, sangat sedikit yang tahu," kata dr Hari dalam diskusi Jatim Darurat Kanker Serviks yang digelar Harian Surya di Hotel Santika Premier Surabaya, Kamis (5/3/2015).
Hari mengatakan, sangat sulit menyadarkan masyarakat soal bahaya kanker serviks.
"Misalnya, ketika meminta para wanita menjalani prosedur pap smear, sulitnya minta ampun," kata dr Hari.
Mengapa demikian sulit? Hari menyebut salah satunya adalah malu harus mengangkang di depan dokter.
"Memang pemeriksaan pap smear pasien harus membuka kakinya. Prosedur ini tidak sakit dan tidak berdarah," katanya.
Hari menjelaskan masyarakat yang akan menjalani prosedur pemeriksaan pap smear ini ditanggung BPJS Kesehatan.
"Paling butuh waktu cuma dua menit. Gratis," katanya.