TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini masih ada pandangan yang kurang tepat mengenai penyakit Tuberkulosis (TB). Masyarakat berpandangan TB tidak berbeda dengan flek. Penyebutan ini sebenarnya kurang tepat.

"TB adalah suatu penyakit infeksi menular, disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis," kata Direktur Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, Yahmin Setiawan, Kamis (19/3/2015).

Masih ada anggapan yang keliru, bahwa penyakit ini bisa menular saat kita menggunakan seperti gelas, piring, dan handuk penderita.

"Sumber penularan TB prosesnya begitu cepat. Penularan TB bisa melalui dahak penderita yang mengandung kuman saat bersin, batuk, atau berbicara. Tidak melalui media lain seperti gelas, piring, dan handuk," ujarnya.

Data statistik menunjukkan kaum perempuan dan anak-anak paling banyak terserang penyakit ini, dikarenakan mereka lebih rentan terhadap infeksi TB.

Penyakit TB dapat dicegah dan diobati, tergantung kepada perilaku penderitanya. Dengan melakukan hidup bersih dan sehat, seseorang dapat mencegah penyakit, termasuk TB.

Gejala umum TB pada orang dewasa adalah batuk yang berkepanjangan dan berdahak selama 2 hingga 3 minggu lebih.

"Sedangkan untuk gejala lainnya, seseorang akan lebih sering merasakan demam, sesak nafas, nyeri dada, berat badan berkurang, nafsu makan berkurang, dan berkeringat di malam hari tanpa beraktivitas," katanya.

Pada anak-anak gejalanya volume berat badan anak tersebut tidak mengalami kenaikan berat badan, meskipun diberikan asupan gizi dengan seimbang.

Jika sudah terserang TB, maka penderita harus mengonsumsi obat anti TB minimal enam bulan. Faktor Ekonomi salah satu penyebab tuberkulosis (TB) menyebar di kalangan masyarakat.

Dikatakannya, RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa telah menyiapkan fasilitas TB Centre Bogor Unit DOTS.

TB Centre Bogor Unit DOTS merupakan pusat data TB wilayah Bogor yang telah dikumpulkan dengan fungsi kerja memantau, sosialisasi dan pendekatan kepada penderita TB yang tersebar di wilayah Bogor. (Eko Sutriyanto)