Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Multiple Sclerosis Penyakit yang Diderita Pepeng Misterius Penyebabnya, Obatnya Pun Belum Ada

Komedian dan pembaca acara "Pepeng" Ferrasta Soebardi meninggal dunia akibat penyakit multiple sclerosis

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Multiple Sclerosis Penyakit yang Diderita Pepeng Misterius Penyebabnya, Obatnya Pun Belum Ada
KOMPAS/AGNES ARISTIARINI
Pepeng Ferrasta Soebardi yang dikenal dengan Pepeng 

TRIBUNNEWS.COM - Komedian dan pembaca acara "Pepeng" Ferrasta Soebardi meninggal dunia akibat penyakit multiple sclerosis, penyakit yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini dideritanya sejak tahun 2005 dan ia menghabiskan hampir 10 tahun terakhir di tempat tidur.

Dalam situs WebMD disebutkan, penyakit multiple sclerosis (MS) adalah penyakit jangka panjang dan bisa memengaruhi otak, sumsung tulang belakang, dan saraf optik di mata. Karenanya, orang yang menderita penyakit ini akan mengalami gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan, kontrol otot, dan fungsi dasar tubuh lainnya.

Penyebab MS masih misterius, namun faktor genetik dan lingkungan ikut berpengaruh. MS terjadi ketika sistem imun kita menyerang meterial lemak selubung saraf yang disebut myelin.

Derajat keparahan penyakit ini juga bervariasi, ada orang yang gejalanya hanya ringan dan tidak butuh terapi apa pun. sementara ada juga pasien yang mengalami kelumpuhan gerak dan sulit melakukan kegiatan harian seperti Pepeng.

Sejauh ini belum ada obat yang bisa mengobati penyakit ini. Dokter biasanya akan memberikan obat untuk memodifikasi penyakit dan bertujuan memperlambat perburukan MS serta mencegah kekambuhan sehingga pasien tetap bisa aktif.

Obat tersebut bekerja dengan cara menekan sistem imun sehingga tidak menyerang myelin. Obat-obatan tersebut terdiri dari beberapa jenis, baik yang disuntikkan atau diminum.

Jika penyakit ini ditemukan sejak dini pengobatan akan ditujukan untuk mencegah kecacatan. Sayangnya, pasien umumnya berobat ketika penyakitnya sudah kronis sehingga pengobatan tidak optimal.

Berita Rekomendasi

Kematian akibat penyakit ini jarang terjadi. Namun, kematian tidak langsung lebih sering terjadi akibat komplikasi radang paru atau infeksi lainnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas