Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Saat Anak Mengalami Kejang Demam, Begini Cara Menangani

Tubuh anak kejang-kejang dan tampak kaku, napasnya terganggu, bola matanya berputar atau mendelik ke atas, dan anak tak berespons

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Saat Anak Mengalami Kejang Demam, Begini Cara Menangani
Shutterstock
Sebaiknya anak tak perlu masuk sekolah jika mengalami demam dengan suhu tubuh 38,3 derajat Celcius atau lebih. 

TRIBUNNEWS.COM - Kejang demam bisa dialami anak ketika demam. Tubuh anak kejang-kejang dan tampak kaku, napasnya terganggu, bola matanya berputar atau mendelik ke atas, dan anak tak berespons dalam beberapa saat.

Namun, tidak semua anak mengalaminya. Ada anak yang suhu demamnya mencapai 41 derajat Celsius masih tak apa-apa, tetapi ada juga yang baru 38,5 derajat Celsius saja sudah kejang demam. Jadi, tak ada patokan suhu tubuh yang menyebabkan anak menjadi kejang.

Biasanya, kejang demam bersifat turunan atau genetik. Bila ibu/bapaknya pernah mengalami kejang saat kecil, kemungkinan besar kejang demam dapat terjadi pada anaknya.

Lama berlangsungnya kejang demam sekitar 1—3 menit, ada juga yang terjadi hanya beberapa detik. Kejadiannya bisa hanya satu kali, bisa juga berulang beberapa kali bergantung pada penyakitnya.

Pada kejang demam sederhana, kejang hanya terjadi sekitar 30 detik. Selesai kejang, anak tetap sadar. Sementara pada kelainan/gangguan pada otak, kejangnya terjadi lebih kompleks, misalnya, dapat berulang, waktunya pun lebih lama (10—30 menit). Setelah kejangnya berhenti, anak dalam kondisi tidak sadar.

Kejang demam sederhana tak berdampak apa-apa pada anak. Lain hal bila kejang hingga berkali-kali, bisa menyebabkan sel-sel otak menjadi rusak. Pasalnya, saat kejang, otak mengalami kekurangan oksigen. Maka itulah, penting bagi orangtua untuk mencegah agar anak tidak kejang. Jikapun anak mengalami kejang demam, cukup terjadi satu kali dan tidak berulang.

Bila memang ada riwayat kejang dalam keluarga atau anak pernah mengalami kejang demam, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian orangtua. Berikut tip menangani kejang demam;

Berita Rekomendasi

* Lakukan antisipasi.
Saat anak demam, segera berikan obat penurun panas, meski demamnya baru 38 derajat Celsius. Jika tak ingin ambil risiko kejang, bisa juga memberikan obat antikejang lewat oral. Untuk itu, Mama Papa mempunyai persediaan obat antikejang yang ditaruh di kulkas. Obat ini bisa digunakan sewaktu-waktu saat anak kejang.

* Saat anak kejang, bersikaplah tenang.
1. Letakkan anak di tempat tidur dengan lingkungan sekeliling yang aman, tidak ada benda keras atau tajam yang bisa membahayakan.
2. Miringkan bagian kepalanya agar bila muntah atau ada ludah, tidak sampai tertelan dan membuatnya tersedak.
3. Jangan masukkan sesuatu ke dalam mulutnya, seperti makanan, minuman atau obat penurun panas sekalipun, karena tindakan itu bisa membuatnya tersedak. Kalaupun ada makanan di dalam mulut, segera keluarkan.
4. Usahakan anak bisa bebas bernapas. Longgarkan ikatan bajunya atau buka bajunya.
5. Kompres hangat tubuhnya. Jika ada persediaan obat antikejang, berikan lewat rectal (dubur).
6. Segera mencari pertolongan dengan membawanya ke dokter terdekat.

* Perhatikan usia anak saat terjadi kejang.

Bila kejang terjadi pada anak sebelum usia 6 bulan, biasanya ditemukan kelainan-kelainan pada otak. Kondisi ini perlu pemeriksaan lebih spesifik, sebaiknya anak segera dibawa ke dokter untuk mengetahui penyebab kejang.

Tags:
Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas