Gizi Buruk Ibu Hamil, Generasi Emas Anak Indonesia Terancam
Saat ini ada 32 juta balita dan yang terindikasi gizi buruk 5,4 juta, sehingga akan berpengaruh pada tumbuh kembang, baik fisik maupun intelektual.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sugiyarto
Gizi Buruk Ibu Hamil, Generasi Emas Anak Indonesia Terancam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gizi buruk ibu hamil mempengaruhi generasi emas Indonesia 2045.
Saat ini ada 32 juta balita dan yang terindikasi gizi buruk 5,4 juta, sehingga akan berpengaruh pada tumbuh kembang, baik fisik maupun intelektual.
"Jika tidak didukung dengan gizi yang baik sangat potensial mengganggu tumbuh kembang fisik dan intelektual, ” ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Minggu (31/5/2015).
Karena itu, mesti dilakukan upaya meningkatkan manajemen dan redistribusi gizi. Selain itu Khofifah juga ingin ada sosialisasi pentingnya gizi yang baik kepada segenap lapisan masyarakat.
"Bagi masyarakat yang tinggal di pantai mestinya tidak mengalami gizi buruk. Sebab, bisa mendapatkan asupan gizi yang baik dari protein ikan dan dilengkapi gizi-gizi lainnya," ungkap Khofifah.
Khofifah menyebutkan masyarakat yang tinggal di pegunungan juga bisa mendapat asupan gizi yang baik dari budidaya ikan tawar. Untuk mencapai kondisi tersebut, maka dibutuhkan pemahaman dan pendampingan.
“Dibutuhkan intervensi agar asukan gizi bagi ibu hamil bisa terpenuhi dengan baik yang didukung Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), serta adanya pendampingan bagi masyarakat menjadi penting, ” ucapnya.
Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Program Keluarga Harapan (PKH) menyiapkan 8 persen bagi warga tidak mampu. Program ini meliputi ibu hamil dan balita agar mendapatkan asukan gizi yang baik dan cukup.
“Ibu hamil tidak mampu menjadi bagian dari 8 persen bisa mendapatkan Rp 1 juta, agar janin dan balitanya mendapatkan asupan gizi baik dan cukup, serta janin tidak Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), ” kata Khofifah.